Begini Prospek Kinerja dan Rekomendasi Saham WIKA di tengah Upaya Penyehatan Kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berupaya untuk menyehatkan keuangan di tengah kinerja yang masih negatif.

Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya mengatakan, Wijaya Karya menyiapkan total dana Rp 896 miliar untuk membayar kewajiban. Dana tesebut berasal dari kas internal.

WIKA tengah bersiap untuk membayar Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 571 miliar dan pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 325 miliar.


Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang diperjanjikan dalam perjanjian perwaliamanatan, yaitu pada 8 September 2024.

“Upaya pemenuhan kewajiban kepada para pemegang obligasi ini merupakan salah satu hasil dari langkah transformasi yang telah dilaksanakan oleh Wijaya Karya,” ujar dia, Rabu (21/8).

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Tengah Kerjakan 112 Proyek

WIKA masih tetap melakukan pembayaran bunga secara tepat waktu kepada para pemegang obligasi dan sukuk. “Terakhir, WIKA telah melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB I Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp 42,8 miliar pada Selasa (18/6),” katanya.

Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas melihat, upaya pelunasan sukuk merupakan langkah positif dalam rangka memperbaiki struktur keuangan WIKA.Dampak jangka pendek dari langkah ini adalah akan menekan sedikit likuiditas perusahaan.

“Namun, dalam jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan menurunkan biaya pendanaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/8).

Di sisi lain, saham WIKA masih terbang dalam beberapa waktu terakhir. Melansir RTI, harga saham WIKA naik 54,90% dalam sebulan dan terbang 137,59% dalam tiga bulan terakhir. Padahal, WIKA bahkan belum merilis laporan keuangan di semester I 2024.

Sukarno melihat, kenaikan saham WIKA respon positif pasar karena masuk Indeks MSCI small cap. Meskipun begitu, WIKA diperkirakan Sukarno masih akan merugi di akhir semester I akibat adanya penurunan pendapatan serta kenaikan beban bunga dan rugi atas entitas ventura bersama.

“Ini jika kita melihat kinerja di kuartal I 2024 yang ruginya malah bertambah dibandingkan periode sama tahun lalu,” tutur Sukarno.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Mau Ajukan Cost Overrun untuk KCIC, Begini Progresnya

WIKA saat ini memiliki 112 proyek yang tengah dikerjakan. Dari 112 proyek tersebut, yang ditargetkan akan selesai di semester II 2024 di antaranya adalah proyek SPAM Jatiluhur, Simpang Terpadu Karianggo Balikpapan, Jalan Sumbu Timur IKN, PLTU Palu, Bendungan Lausimeme, Bendungan Jragung, dan Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino, Bendungan Boyolali, dan Istana Presiden IKN.

Menurut Sukarno, WIKA sebenarnya masih memiliki banyak tantangan yang akan berdampak negatif ke kinerja Wijaya Karya. “Kinerja WIKA juga masih tergantung terhadap beberapa faktor, seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi makro dan pencapaian target kontrak, serta kecepatan penyelesaian kontrak yang ada,” ungkap dia.

Sukarno pun merekomendasikan wait and see terlebih dulu untuk WIKA. Namun, jika pergerakan jangka pendek bisa menguat, investor bisa trading buy dengan target harga Rp 360 per saham–Rp 380 per saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memproyeksikan, kinerja WIKA di semester I 2024 kemungkinan tidak akan berbeda jauh dengan kinerja di kuartal I.

“Namun, paling tidak WIKA masih berkomitmen untuk menekan arus kas yang negatif. Ini salah satunya lewat pembayaran pokok dan bunga surat utang,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (22/8).

Baca Juga: Saham Naik 55,88% Sebulan, Wijaya Karya (WIKA) Ungkap Kemungkinan Penyebabnya

Berbeda dengan Sukarno, Nafan menilai kenaikan saham WIKA belakangan ini disebabkan oleh dinamika progres pembangunan infrastruktur strategis nasional. Selain itu, ada kepastian akan dilanjutkannya proyek pembangunan IKN.

“Dengan masih adanya kepastian proyek untuk BUMN Karya, nilai kontrak bisa diraih, sehingga bisa membantu untuk restrukturisasi utang dan bahkan meningkatkan pendapatan,” paparnya.

Nafan merekomendasikan add untuk WIKA dengan target harga terdekat di Rp 424 per saham.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo melihat, pergerakan saham WIKA berada di level support Rp 226 per saham dan resistance Rp 400 per saham. William pun merekomendasikan buy on weakness dengan target harga di akhir tahun Rp 500 per saham.

Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto merekomendasikan buy untuk WIKA dengan estimasi target harga di akhir tahun ada di Rp 440 per saham–Rp 500 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati