Begini prospek saham BBNI dan BMRI yang jadi pemberat IHSG di 2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua saham perbankan pelat merah menjadi saham pemberat (laggard) di 2020 yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). 

Sepanjang 2020, saham BMRI tercatat turun 17,6% ke level Rp 6.325 dan saham BBNI tercatat turun 21,3% ke level Rp 6.175. 

SVP Research Kanakan Hita Solvera Janson Nasrial mengatakan penurunan kinerja ini dipastikan karena laporan keuangan sepanjang sembilan bulan di 2020, earning per share (eps) turun 30%-35% meski secara kuartalan kedua bank tersebut menunjukkan pertumbuhan 10%-15%. Jadi apabila dilihat secara tahunan sangat terpukul dalam sepanjang sembilan bulan pertama 2020.


Ia memperkirakan, pada kuartal IV-2020 eps growth tidak akan turun setajam di Q3-2020 secara tahunan. Namun masih tetap mempertahankan eps growth positif secara kuartalan di kuartal IV-2020. Sedangkan non performing loan (NPL) di 2020 diprediksi masih di kasaran 3%-3,2%.

"Di 2021 dengan adanya distribusi vaksin yang akan membuka mobilitas ekonomi lebih luas, akan berpengaruh positif kepada kinerja kedua bank bumn tersebut. Diperkirakan eps growth akan lompat di kisaran 16%-18% secara tahunan," imbuhnya. 

Baca Juga: Jadi salah satu pemberat IHSG di 2020, begini prospek saham TLKM pada tahun 2021

Dus, Janson masih merekomendasikan buy on weakness saham BMRI di harga Rp 5.900 dengan target harga Rp 7.100. Sedangkan BBNI disarankan buy on weakness di harga Rp 5.500 dengan target harga Rp 6.800. 

Selain itu, saham laggard lainnya antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 28,3% ke level Rp 1.505, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 16,6% ytd ke level Rp 3.310. 

Kemudian saham PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang turun 59,5% ke level Rp 4.490, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 27,2% ke level Rp 1.100, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) yang turun Rp 7.350. 

Lalu saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 12,5% ke level Rp 9.075, PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) turun 25,1% ke level Rp 11.400 dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang turun 22,6% ke level Rp 41.000. 

Selanjutnya: Saham perbankan LQ45 masih laggard, simak rekomendasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi