Begini Prospek & Strategi Ifishdeco (IFSH) Perbaiki Kinerja di Semester II-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ifishdeco Tbk (IFSH) menyiapkan strategi untuk memperbaiki kinerja pada sisa tahun ini. IFSH ingin menangkap peluang dari prospek permintaan nikel dunia yang berpotensi meningkat sampai akhir tahun 2024.

Corporate Secretary Ifishdeco Rivka Rotua Natasya menyampaikan, optimisme IFSH juga datang dari kenaikan Harga Patokan Mineral (HPM). Pada bulan Juni, HPM mengalami peningkatan secara bulanan. Dari sebelumnya US$ 17.472,38 per dry metric ton (dmt) menjadi US$ 18.962,11 per dmt.

"Hal ini dapat dipicu seiring dengan tingginya permintaan terhadap kendaraan listrik di dunia saat ini sekaligus menjadi opportunity bagi keberlangsungan usaha dalam jangka panjang," kata Rivka dalam keterangan tertulis yang disiarkan Kamis (1/8).


Baca Juga: Pilah Pilih Emiten Nikel, Antara NCKL, ANTM, INCO, dan HRUM, Saham Ini Bisa Dilirik

Prospek usaha IFSH maupun kebutuhan nikel akan terkait dengan perkembangan teknologi dan ekosistem kendaraan listrik dalam beberapa tahun ke depan. Guna menangkap peluang tersebut, IFSH juga terus membuka peluang untuk melakukan ekspansi.

"Rencana ekspansi ini selain ditunjang oleh prospek industri nikel di tanah air yang masih cerah, aksi ini juga seiring dengan permintaan produk nikel yang tetap tinggi," imbuh Rivka.

Adapun, penjualan neto IFSH menyusut 27,59% secara tahunan atau Year on Year (YoY) menjadi sebesar Rp 446,96 miliar dalam enam bulan pertama 2024. Hal ini disebabkan karena harga rata-rata nikel yang lebih rendah pada semester I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Prospek Nikel Membaik, Ifishdeco (IFSH) Genjot Produksi Nikel

IFSH mampu memangkas beban penjualan sebanyak 36,74% (YoY) menjadi Rp 82,65 miliar. Hasil ini turut membawa IFSH membukukan laba usaha sebesar Rp 57,95 miliar pada semester I-2204 atau tumbuh 47,64% secara tahunan.

Laba sebelum pajak penghasilan IFSH ikut meningkat sebanyak 7,75% YoY menjadi Rp 48,08 miliar. Namun setelah dijumlah dengan beban pajak penghasilan, IFSH membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 29,01 miliar atau turun 6,14%.

Secara bottom line, IFSH meraih laba bersih sebesar Rp 19,23 miliar hingga periode 30 Juni 2024 atau menyusut 36,32%. Dari sisi pergerakan saham, harga IFSH sedang stagnan di level Rp 775 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati