KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembayaran dividen PT Bukit Asam Tbk (
PTBA) diperkirakan masih tetap tinggi, seiring dengan raihan laba bersih tertinggi sepanjang masa pada tahun lalu. Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan menyebut, saat ini posisi kas PTBA sangat melimpah, mencapai hampir Rp16 triliun. Dengan mengasumsikan realisasi belanja modal 2023 sekitar 90% dari target atau sekitar Rp5,7 triliun, PTBA seharusnya masih dapat memberikan dividen dengan rasio pembayaran sekitar 80% dari laba bersih 2022. Pembayaran dividen ini setara dengan imbal hasil (
yield) sekitar 23%.
Sebagai gambaran, Bukit Asam berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun atau melesat 59% dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 7,9 triliun.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Bukit Asam (PTBA) saat Kinerja Diproyeksi Melandai di 2023 Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan, di mana emiten pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar Rp 42,6 triliun atau melonjak 146% dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 29,3 triliun. Di sisi lain, Hasan menilai PTBA akan diuntungkan dengan diterapkannya badan layanan umum BLU batubara. Manajemen PTBA menyatakan penjualan dalam negeri akan bergantung pada implementasi BLU. Sehubungan dengan itu, PTBA menargetkan 90% volume penjualan batubaranya dapat dijual ke pasar domestik jika BLU diterapkan tahun ini. Menurut Hasan, ini merupakan indikasi yang baik karena PTBA akan menikmati rejeki nomplok yang besar jika BLU diterapkan “Karena terdapat porsi
domestic market obligation (DMO) yang lebih besar dibandingkan ekspor di bawah skema sebelum BLU,” kata Hasan, Rabu (15/3).
BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi buy saham PTBA dengan target harga Rp 4.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari