KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak diprediksi berkisar US$ 80 hingga US$ 85 per barel di akhir 2023. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (2/8) harga minyak pengiriman September mencetak harga tertinggi di US$ 82,21 per barel. Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa produksi OPEC+ (Saudi) sangat berperan dalam mendukung harga minyak mentah selama ini. "Namun kenaikan harga akhir-akhir ini juga disebabkan oleh permintaan yang kuat dari Amerika Serikat dan negara belahan bumi utara selama musim panas yang mendukung mobilitas penduduk," ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (2/8). Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, faktor bullish untuk minyak mentah lainnya adalah penurunan pengiriman minyak mentah Rusia. Dia memaparkan, data pelacakan kapal yang dipantau oleh Bloomberg menunjukkan pengiriman minyak mentah Rusia dalam empat minggu hingga 30 Juli turun ke level terendah tujuh bulan sebesar 2,98 juta barel per hari.
Begini Proyeksi Harga Minyak di Akhir 2023
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak diprediksi berkisar US$ 80 hingga US$ 85 per barel di akhir 2023. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (2/8) harga minyak pengiriman September mencetak harga tertinggi di US$ 82,21 per barel. Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan bahwa produksi OPEC+ (Saudi) sangat berperan dalam mendukung harga minyak mentah selama ini. "Namun kenaikan harga akhir-akhir ini juga disebabkan oleh permintaan yang kuat dari Amerika Serikat dan negara belahan bumi utara selama musim panas yang mendukung mobilitas penduduk," ujar dia kepada Kontan.co.id, Rabu (2/8). Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo menambahkan, faktor bullish untuk minyak mentah lainnya adalah penurunan pengiriman minyak mentah Rusia. Dia memaparkan, data pelacakan kapal yang dipantau oleh Bloomberg menunjukkan pengiriman minyak mentah Rusia dalam empat minggu hingga 30 Juli turun ke level terendah tujuh bulan sebesar 2,98 juta barel per hari.