KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah 0,6% ke 6.895,44 pada Jumat (25/8). Namun, dalam sepekan, IHSG menguat 0,52%. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mencermati, kenaikan IHSG dalam sepekan ini terjadi karena sentimen negatif yang terjadi di global, di antaranya karena sektor properti di China yang sedang terpukul. “Terpukul sektor properti di China, di mana terdapat kasus Evergrande dan pertumbuhan ekonomi China yang cenderung melemah,” kata Herditya kepada Kontan, Jumat (25/8).
Di sisi lain, dari Amerika Serikat (AS) nampaknya The Fed masih mempertahankan sikap
hawkish untuk kebijakan moneternya. Pada Senin (28/8), Herditya memprediksi pergerakan IHSG berpeluang menguat dengan support 6.823 dan resist 6.922.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,06% ke Level 6.895 pada Penutupan Perdagangan Jumat (25/8) “IHSG di pekan depan akan berpeluang menguat dengan akan adanya rilis data inflasi dan data-data ekonomi seperti data tenaga kerja AS,” tambah Herditya. Herditya merekomendasikan saham-saham seperti, PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) dengan target harga Rp 6.025- Rp 6.200, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (
BRIS) dengan target harga Rp 1.730-Rp 1.800, dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (
TKIM) dengan target harga Rp 7.725-Rp 8.000. Head Of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mencermati, market masih mencerna terkait komentar The Fed pada pertemuan Jackson Hole di akhir pekan ini. “Terkait proyeksi ekonomi serta kebijakan moneter AS berikutnya mengingat saat ini probabilitas The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali lagi meningkat jadi 40% probabilitas,” kata Cheril kepada Kontan, Jumat (25/8). Adapun dari AS, ada data tenaga kerja JOLTS bulan Juli yang diperkirakan sedikit melemah ke level 9.5 juta dan juga data indeks keyakinan konsumen bulan Agustus yang juga pula diperkirakan sedikit melemah. Di dalam negeri, pelaku pasar akan mencermati data aktivitas manufaktur Indonesia pada periode Agustus.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,35% di Sesi I Jumat (25/8), BRPT, ESSA, TBIG Jadi Top Gainers LQ45 “Jika lebih baik dari perkiraan, maka akan meminimalisir sentimen negatif dari global,” jelasnya. Di pekan depan, Cheril mencermati mengenai bahwa ada ketidakpastian dari bursa global yang bakal berpotensi menjadi sentimen negatif untuk IHSG di hari Senin (28/8). Sehingga, IHSG diprediksi berpotensi melemah menguji level 6.800. Cheril merekomendasikan saham-saham yang menarik untuk dicermati, seperti, PT Astra International Tbk (
ASII) dengan target harga Rp 6.700 dan stop loss Rp 6.100. Saham PT Semen Indonesia Tbk (
SMGR) dengan target harga Rp 7.200 dan stop loss Rp 6.600, dan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (
TPIA) dengan target harga Rp 2.250 dan stop loss Rp 2.100. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat