KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menguat 0,16% atau 11,8 poin ke 7.350,15 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (22/3). Melansir RTI, IHSG menguat 0,3% dalam sepekan. Analis Phillip Sekuritas Indonesia Joshua Marcius melihat, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG pekan lalu adalah keputusan suku bunga The Fed dan bank sentral lain yang tetap menahan suku bunga pada level yang sama. Selain itu, pernyataan bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mempertahankan proyeksi tiga kali penurunan suku tunga di tahun 2024 juga mempengaruhi gerak IHSG pekan lalu.
“Pernyataan itu disampaikan meskipun data inflasi seperti CPI dan PPI memperlihatkan tingkat inflasi di AS yang masih cukup tinggi,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (22/3).
Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Pekan Depan Menurut prediksi Joshua, IHSG akan kembali
bullish pada perdagangan besok. Hal itu tercermin dari
rebound pada indikator EMA 21 dan 34, dengan pembentukan
swing low. Sentimen yang mempengaruhi gerak IHSG besok adalah rilis data M2
money supply Indonesia dan rilis data
gross domestic product (GDP) AS. Joshua pun memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 7.300 dan
resistance 7.440 pada perdagangan besok. Saham yang menarik untuk dicermati pada perdagangan besok adalah PANI, MTDL, dan BBTN. Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang mengatakan, IHSG ditutup menguat pada hari Jumat (22/3) lalu menandai terjaganya momen bullish. IHSG telah berhasil
breakout pivot di level 7.340, yang memberikan sinyal akan potensi rebound. “Secara teknikal, terdapat penyempitan
negative slope pada indikator MACD, mengisyaratkan adanya momentum positif yang dapat mendorong IHSG untuk menguji
resistance berikutnya di level 7.375 esok,” ungkapnya kepada Kontan, Jumat (24/3). Menurut Alrich, sentimen penggerak IHSG pada perdagangan besok dipengaruhi sentimen global dan regional. Dari global, investor menanti rilis data Durable Goods Order MoM Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/3) yang diperkirakan pulih sebesar 1% di bulan Februari 2024. Pemulihan ini diprediksi terjadi setelah mengalami penurunan signifikan di bulan Januari 2024 hingga 6,1%. Hal tersebut sejalan dengan Producer Price Index (PPI) AS di bulan Februari 2024 yang mengalami peningkatan signifikan sebesar 1,6% YoY dari sebelumnya 1%. “Sementara itu, terdapat rilis data Conference Board (CB) Consumer Confidence bulan Maret 2024 pada hari yang sama, yang diperkirakan akan sama dengan Februari 2024, yaitu di level 106,7,” ujarnya.
Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham & Strategi Investasi Usai Prabowo - Gibran Raih Suara Terbanyak Dari regional, investor tengah menantikan hasil Bank of Japan (BoJ) Monetary Policy Meeting Minutes pada Senin (25/3). Penantian ini seusai BoJ menaikkan suku bunga acuan menjadi 0.00%, atau sejalan dengan ekspektasi pasar.
“Kenaikan tersebut merupakan kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2007, sehingga diharapkan Policy Meeting Minutes akan menambah katalis positif perekonomian Jepang di 2024,” paparnya. Alrich memproyeksikan, IHSG pada perdagangan esok ada di level resistance 7.400 dan support 7.300, dengan pivot 7.350. Saham-saham pilihan pada perdagangan Senin (25/3) meliputi
ASII,
ICBP,
INDF,
SMGR,
TKIM, dan
TOWR. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari