KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 3,44% atau 154,21 poin ke level 4.634,82 pada perdagangan Jumat (17/4). Namun, selama sepekan, IHSG terkoreksi 0,31%. Hans Kwee, Direktur Anugerah Mega Investama mengatakan, ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG dalam seminggu terakhir. Misalnya, data ekonomi dunia yang keluar menunjukan perlambatan ekonomi sejumlah negara akibat wabah corona (Covid-19). Data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan, data klaim tunjangan pengguran mingguan di AS tetap tinggi dan terakhir kali dilaporkan mencapai 5,245 juta klaim. Di periode minggu sebelumnya klaim tunjangan pengangguran mencapai 6 juta klaim, 6,6 juta dan 3,3 juta klaim. Sehingga, jumlah orang yang kehilangan pekerjaan di AS menjadi 22 juta orang selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Menguat di akhir pekan kemarin, bagaimana nasib IHSG Senin depan? Penjualan ritel di AS sepanjang Maret 2020 juga turun 8,7%, menurut laporan dari Departemen Perdagangan Amerika. Penurunan ini adalah penurunan satu bulan terbesar sejak data dirilis tahun 1992. S&P Global Economics juga menurunkan prospek ekonomi AS pada 2020 menjadi kontraksi sebesar -5,3%. Ini jauh lebih buruk dari prakiraan penurunan sebelumnya sebesar - 1,3%. Hans juga mengatakan, laju IHSG juga tertahan pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi tahun 2020 pertumbuhan ekonomi global akan turun -3% dari prediksi sebelumnya di Januari 2020 yang masih tumbuh 3.3%. “Prediksi ini kami anggap menimbulkan kekhawatiran sesudah virus corona, dunia menghadapi resesi global,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (19/4). Meski begitu, menguatnya pasar saham juga sejalan dengan ekspektasi pandemi Covid-19 sudah menuju titik puncak. Timbul harapan di Eropa akan kembali pada kehidupan normal setelah berbagai negara mulai merencanakan mencabut pembatasan social pada kehidupan publik dan bisnis. Adapun beberapa negara yang merencakan pelongaran
lockdown seperti Spanyol, mulai mengizinkan beberapa area konstruksi dan manufaktur dibuka kembali. Kemudian, Italia akan membuka beberapa bisnis seperti pembukaan kembali toko buku dan alat tulis serta toko pakaian anak-anak. Selanjutnya, Denmark akan membuka kembali sekolah dasar dan taman kanak-kanak. “Harapan kembali normalnya perekonomian dunia telah mendorong pasar saham mengalami kenaikan pekan ini. Hal ini masih akan menjadi sentiment positif pada pekan depan,” tambah Hans. Selain itu, kenaikan pasar saham tidak lepas dari harapan pasar akan ditemukannya obat Covid 19. Gilead Sciences melakukan uji coba remdesivir sebagai obat eksperimental pada pasien Covid-19 yang kondisinya parah. Rumah sakit Chicago yang merawat pasien Covid-19 memakai obat remdesivir mengalami pulih dengan cepat dari gejala yang parah. Hans bilang, harapan penemuan obat Covid 19 menjadi sentimen positif bagi pasar saham. Ia memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat pada awal pekan depan.
Kata dia, kemungkinan IHSG akan mengalami koreksi pada perdangan tengah dan akhir pekan. Dalam hitungan Hans, IHSG bakal bergerak dengan suppot 4.463 sampai 4.317 dan resistance di level 4.747 sampai 4.975. Ia menyarankan investor untuk akumulasi beli ketika IHSG dan sejumlah saham unggulan melemah.
Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,31% pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian merosot 13,44% Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat