Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah pada Pekan Pertemuan Bank Sentral



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah dalam waktu dekat akan dipengaruhi oleh hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed dan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI). FOMC The Fed berlangsung pada 19-20 September 2023, sedangkan RDG BI pada 20-21 September 2023. 

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, pasar yakin bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunganya pada pertemuan bulan ini. Namun, Dot Plot memperkirakan ada kenaikan lagi di sisa tahun ini.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini diperkirakan hanya bergerak dalam kisaran 100-105 dan tidak ada pergerakan signifikan menjelang akhir kebijakan pengetatan. The Fed kemungkinan akan membiarkan suku bunga tetap tinggi lebih lama sambil menunggu data akhir tahun.


Baca Juga: Intip Saham-Saham Unggulan yang Dinilai Tahan Banting Terhadap Lonjakan Inflasi

Kemudian, BI juga diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunganya di level 5,75%. Mengingat, harga konsumen turun 0,02% dari bulan sebelumnya pada Agustus 2023, penurunan pertama dalam sepuluh bulan, dibandingkan perkiraan pasar yang naik 0,1%.

Sutopo memprediksi, rupiah pada Rabu (20/9) masih relatif bertahan dalam kisaran saat ini di Rp 15.375 per dolar AS.

“Namun, pelemahan dalam pekan ini terlihat masih berkemungkinan untuk mengejar harga tinggi bulan Maret 2023 di kisaran Rp 15.450,” tutur Sutopo saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (19/9).

Baca Juga: Begini Proyeksi Pergerakan Rupiah untuk Hari Ini (20/9)

Editor: Noverius Laoli