KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Nilai tukar rupiah diproyeksi lanjut menguat walau cenderung terbatas pada perdagangan hari ini (5/3). Sekedar mengingatkan, rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,59% secara harian ke level Rp 16.351 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (4/2). Senada, rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,59% secara harian ke level Rp 16.365 per dolar AS. Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini. Namun penguatan mungkin terbatas karena ketidakpastian seputar kebijakan Trump masih membebani mata uang emerging market (EM).
Dari data ekonomi, data tenaga kerja Jolt AS yang dirilis tadi malam akan diantisipasi pasar yang bisa berpengaruh pada pergerakan nilai tukar. Selain itu, investor menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia untuk periode kuartal IV-2024. Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham PTBA Setelah Mencetak Rekor Penjualan Batubara pada 2024 ‘’Saya melihat rupiah masih berpotensi menguat namun terbatas,’’ ujar Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2). Sementara itu Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede bilang, rupiah berpotensi melemah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi pasar masih di bawah 5%. Dari sisi eksternal, data ketenagakerjaan AS diprediksi melonggar yang bisa membatasi pelemahan rupiah. Josua memproyeksi, rupiah bergerak di kisaran Rp 16.300 – Rp 16.425 per dolar AS di perdagangan hari ini.