KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku telah berkomunikasi dengan Suprajarto sebelum dirinya ditunjuk untuk menjabat sebagai Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN). “Pimpinan Kementerian BUMN senantiasa berupaya menyampaikan keputusan penugasan secara langsung pada pihak pihak yang diberi penugasan. Komunikasi terus dilakukan untuk bersama sebagai keluarga besar BUMN untuk memberikan yang terbaik bagi kinerja dan pertumbuhan BUMN ke depan," ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN, Gatot Trihargo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (30/8). Baca Juga: Akan Lengser dari Jabatan Dirut Bank BRI, Suprajarto Kuasai Hampir Sejuta Saham BBRI
Gatot menjelaskan, rotasi di jajaran direksi BUMN merupakan hal yang biasa dan penunjukan direksi disesuaikan dengan keahlian yang bersangkutan. “Diharapkan direksi yang mimpin BTN ke depan bisa membawa BTN semakin kuat dan terus bertumbuh,” kata Gatot. Suprajarto Menolak Sebelumnya, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto menolak diangkat menjadi Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN). Keputusan perombakan jabatan itu setelah BTN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Menara BTN, Jakarta Pusat, Kamis (28/8). Baca Juga: BNI gelar RUPSLB hari ini, bagaimana nasib jajaran direksinya? “Atas penetapan RUPSLB saya tidak dapat menerima keputusan itu, saya memutuskan untuk mengundurkan diri hasil keputusan RUPSLB BTN,” ujar Suprajarto di Jakarta, Kamis malam.