KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) masih tumbuh di sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Anggota holding PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) ini membukukan laba periode berjalan pada sebesar Rp 2,85 triliun hingga kuartal III-2023. Angka ini tumbuh 8% dari laba periode berjalan pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022 yang sebesar Rp 2,63 triliun. Namun, kenaikan laba bersih ini terjadi di tengah penurunan pendapatan. Hingga kuartal III-2023, emiten pelat merah ini membukukan pendapatan senilai Rp 30,8 triliun, turun 8,26% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 33,68 triliun
Analis Mirae Asset Sekuritas Rizkia Darmawan menilai, realisasi pendapatan ANTM pada sembilan bulan pertama 2023 relatif sejalan dengan estimasi yang dipasang Mirae Asset yang mencerminkan 76,9% dari estimasi.
Baca Juga: Tertekan Harga Komoditas, Begini Prospek Kinerja ANTM, PTBA, dan TINS Namun, realisasi pendapatan ANTM berada di atas estimasi konsensus, yang menggambarkan 79,4% estimasi konsensus. Di sisi lain, laba bersih ANTM masih sejalan dengan estimasi yang dipasang Mirae Asset dan konsensus, yang masing-masing mencerminkan sebesar 74% dan 70%. Dus, Rizkia mempertahankan proyeksi kinerja ANTM, di mana tahun ini emiten logam tersebut diproyeksi membukukan pendapatan Rp 41,69 triliun dengan laba bersih Rp 3,70 triliun. Rizkia juga meningkatkan rekomendasi saham ANTM menjadi
buy (dari sebelumnya
trading buy) dengan target harga Rp 2.175 per saham. Kekhawatiran utama terhadap ANTM adalah volume penjualan feronikel (FeNi) pada kuartal III-2023 yang berada di bawah ekspektasi karena jadwal penjualan yang ditunda ke kuartal IV-2023.
“Kami juga tetap mewaspadai kondisi kelebihan pasokan (
oversupply) di pasar nikel kelas 2 global saat ini, yang dapat mempengaruhi harga nikel di masa mendatang,” kara Rizkia, Kamis (2/11). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari