KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (2/9). Sekedar mengingatkan, pada hari pertama bulan September, IHSG ditutup turun 0,36% ke level 7.153,10. Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat IHSG masih dibayangi ketidakpastian kebijakan pemerintah terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, data inflasi masih cukup tinggi meskipun turun ke level 4,69%. "Sementara dari global, masih ditekan kekhawatiran akan kebijakan The Fed yang lebih agresif," ujar Dennies dalam risetnya yang dirilis Kamis (1/9).
BMRI Chart by TradingView Saran Ivan, pelaku pasar bisa mengamati saham komoditas energi, seperri MEDC, PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT ABM Investama Tbk (ABMM), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR). Meski Indonesia mencatatkan deflasi bulan Agustus sebesar 0,2%, tapi Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza C. Suryanata melihat sentimen yang dicermati pasar belakangan ini masih sekitar laju inflasi di berbagai negara yang belum mengendur. Tingkat inflasi zona Eropa pun kembali meningkat di atas level 9%, sehingga pasar memperkirakan ECB akan segera mengkonfirmasi kenaikan suku bunga sebesar 75 bps bulan ini. Selain itu, pasar juga menantikan data Non-farm Payrolls AS yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed. "Sentimen makro yang kurang bergairah ditambah nervous-nya market menunggu kepastian naiknya harga BBM subsidi yang telah menghantui market beberapa hari lamanya, membuat penembusan level krusial 7.200 tak juga terealisir," terang Liza. Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Beli dari Samuel Sekuritas untuk Hari Ini (2/9) IHSG ditaksir bergerak sideways sekitar area support - resistance 7.135 – 7.200. Saran Liza untuk Jum'at ini, lebih fokus kepada support area, karena jebolnya level 7.135 akan membawa IHSG semakin melemah menuju bantalan berikut di area 7.080 - 7.050. Pelaku pasar masih bisa mempertimbangkan untuk mengoleksi saham HRUM, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anna Suci Perwitasari