KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi kembali melemah pada perdagangan hari ini (2/9). Sekedar mengingatkan, pada hari pertama bulan September, IHSG ditutup turun 0,36% ke level 7.153,10.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan melihat IHSG masih dibayangi ketidakpastian kebijakan pemerintah terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, data inflasi masih cukup tinggi meskipun turun ke level 4,69%. "Sementara dari global, masih ditekan kekhawatiran akan kebijakan The Fed yang lebih agresif," ujar Dennies dalam risetnya yang dirilis Kamis (1/9).
Secara teknikal,
candlestick membentuk
doji dengan
stochastic membentuk
deadcross mengindikasikan potensi pelemahan. Pergerakan masih dibayangi berbagai sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Di sisi lain, investor akan mencermati data Non-Farm Payroll dari Amerika Serikat yang akan dirilis pada Jumat malam. Dennies pun memprediksi level
support IHSG Jum'at ini akan ada di 7.126 - 7.099 dan
resistance di 7.188 - 7.223.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas Hari Ini (2/9), IHSG Rawan Koreksi Dennies melihat PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC) layak dilirik untuk
speculative buy dengan target harga di Rp 945 - Rp 975 dan
stop loss Rp 850. Sedangkan saham PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) bisa dipertimbangkan untuk jual.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus juga menilai IHSG berpotensi melemah terbatas pada 7.110 - 7.225. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO), PT Astra International Tbk (
ASII), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (
BMRI) menarik dilirik. Nico menyarankan, saham ADRO bisa dicermati dengan
support Rp 3.620 dan
resistance Rp 3.800. Lalu ASII pada
support Rp 6.750 dan
resistance di Rp 7.125, kemudian saham BMRI dengan
suppot Rp 8.725 dan
resistance di Rp 9.150.
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova turut melihat ada kecenderungan pelemahan IHSG akhir pekan ini. Level
support diperkirakan pada 7.060 dan
resistance di 7.200. "Kebijakan The Fed terkait suku bunga, antisipasi tantangan kenaikan biaya dari kebijakan harga BBM, menjadi faktor yang dipertimbangkan investor saat ini," ujar Ivan.
Saran Ivan, pelaku pasar bisa mengamati saham komoditas energi, seperri MEDC, PT Harum Energy Tbk (
HRUM), PT ABM Investama Tbk (
ABMM), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (
ADMR). Meski Indonesia mencatatkan deflasi bulan Agustus sebesar 0,2%, tapi
Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia Liza C. Suryanata melihat sentimen yang dicermati pasar belakangan ini masih sekitar laju inflasi di berbagai negara yang belum mengendur. Tingkat inflasi zona Eropa pun kembali meningkat di atas level 9%, sehingga pasar memperkirakan ECB akan segera mengkonfirmasi kenaikan suku bunga sebesar 75 bps bulan ini. Selain itu, pasar juga menantikan data Non-farm Payrolls AS yang akan menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed. "Sentimen makro yang kurang bergairah ditambah
nervous-nya
market menunggu kepastian naiknya harga BBM subsidi yang telah menghantui market beberapa hari lamanya, membuat penembusan level krusial 7.200 tak juga terealisir," terang Liza.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Beli dari Samuel Sekuritas untuk Hari Ini (2/9) IHSG ditaksir bergerak
sideways sekitar area
support - resistance 7.135 – 7.200. Saran Liza untuk Jum'at ini, lebih fokus kepada
support area, karena jebolnya level 7.135 akan membawa IHSG semakin melemah menuju bantalan berikut di area 7.080 - 7.050. Pelaku pasar masih bisa mempertimbangkan untuk mengoleksi saham HRUM, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (
BBTN), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (
WIIM). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari