Begini Rencana Ekspansi Jangka Panjang PT Bundamedik Tbk (BMHS)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk (BMHS) berkomitmen untuk memperkuat posisinya di industri kesehatan Indonesia melalui rencana ekspansi jangka panjang yang ambisius. Dalam lima tahun ke depan, perusahaan ini akan membangun rumah sakit Bunda di berbagai kota dan teritori baru, sejalan dengan strategi pengembangan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.

Direktur Utama BMHS, Agus Heru Darjono, mengungkapkan bahwa perusahaan telah melakukan pemetaan teritori yang akan menjadi fokus ekspansi. Studi kelayakan (feasibility study) telah dilakukan untuk memastikan bahwa setiap lokasi yang dipilih dapat mendukung kebutuhan layanan kesehatan masyarakat. “Kami sudah memplot rencana kami dan siap untuk merealisasikannya,” jelas Agus dalam paparan publik beberapa waktu lalu.

Emiten pengelola rumah sakit dan layanan kesehatan tersebut hingga kini memiliki 10 rumah sakit yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Padang, Palembang, dan Denpasar. Selain itu, BMHS juga mengoperasikan 12 klinik fertilitas yang kini dikenal sebagai Morula IVF, serta 25 laboratorium. Ekspansi ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan jangkauan layanan tetapi juga untuk memperkuat jaringan dan efisiensi operasional.


Selain membangun fasilitas baru, perusahaan juga fokus pada pemanfaatan aset yang ada. Agus menekankan pentingnya menambah center of excellence untuk memaksimalkan sumber daya dan infrastruktur yang sudah tersedia. Dengan meningkatkan layanan yang ada, BMHS berharap dapat menawarkan pengalaman kesehatan yang lebih baik bagi pasien.

Perseroan mencatat bahwa unit-unit bisnisnya menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Dalam semester I-2024, pendapatan kotor perusahaan meningkat sebesar 9%, dengan rumah sakit Bunda tumbuh sebesar 8% dan Morula IVF sebesar 4%. Pertumbuhan ini tidak lepas dari inisiatif yang diambil perusahaan, seperti optimalisasi harga, peningkatan layanan, dan integrasi data layanan kesehatan.

Kinerja keuangan BMHS menunjukkan tren positif yang konsisten. Perusahaan mencatat laba bersih sebesar Rp 18,6 miliar, meningkat 199% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. EBITDA juga tumbuh sebesar 34% berkat peningkatan gross profit margin. Ini mencerminkan keberhasilan BMHS dalam mengimplementasikan strategi efisiensi dan peningkatan layanan.

Chief Financial Officer BMHS, Cuncun Wijaya, mengungkapkan bahwa belanja modal (capital expenditure) mencapai Rp 142 miliar, setara dengan 47% dari anggaran 2024 yang sebesar Rp 300 miliar. Anggaran ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 209 miliar, menunjukkan komitmen perusahaan untuk berinvestasi dalam pengembangan.

Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, BMHS juga mengandalkan inovasi dan kolaborasi. Salah satu contoh adalah kolaborasi Morula IVF dengan Jinxin Fertility Group Limited untuk mengembangkan layanan In Vitro Fertilization (IVF) di Indonesia dan Asia Tenggara. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat posisi BMHS di pasar fertilitas dan memberikan manfaat lebih besar bagi pasien.

Agus Heru Darjono menekankan pentingnya membangun ekosistem layanan kesehatan yang holistik dan berkelanjutan. Dengan pengalaman lebih dari 51 tahun, BMHS berkomitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. “Kami percaya, strategi jangka panjang ini akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi pertumbuhan perusahaan, tetapi juga untuk harga saham BMHS dalam tiga hingga lima tahun ke depan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Banjir Bandang Melanda Inggris: Sekolah Ditutup, Transportasi Terganggu

Menarik Dibaca: 6 Cara Mencegah White Cast Akibat Sunscreen, Jangan Skip Moisturizer!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati