Begini rencana kerja Elnusa (ELSA) pasca 51% saham dikuasai PHE



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) selaku subholding upstream Pertamina resmi memegang 51% saham PT Elnusa Tbk (ELSA).

Sekretaris Perusahaan Subholding Upstream Pertamina Arya Dwi Paramita mengungkapkan, kepemilikan saham mayoritas di ELSA akan kian memperkuat kolaborasi dan sinergi di lingkungan subholding hulu Pertamina. 

Hal ini pun dinilai sejalan dengan pemenuhan energi sesuai target produksi hulu migas nasional sebesar 1 juta barel per hari (bopd) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030 mendatang.

"Melalui aksi korporasi tersebut, PHE sebagai Subholding Upstream optimis dapat meningkatkan performa Subholding Upstream dan khususnya bagi Elnusa dapat memperbesar peluang untuk peningkatan volume pekerjaan dan peningkatan utilitas peralatan atau asset yang dapat meningkatkan efisiensi," kata Arya kepada Kontan, Minggu (5/12).

Arya melanjutkan, masih ada peluang bisnis baru yang dapat dilakukan seperti pelaksanaan Komitmen Kerja Pasti (KKP) di area terbuka, pelaksanaan Abandonment Site Restoration (ASR) hingga kegiatan remediasi lingkungan.

Arya pun memastikan, sebagai pengendali ELSA, penyusunan strategi ELSA nantinya dapat diselaraskan dengan strategi subholding hulu Pertamina. "Sehingga memudahkan ELSA dalam melakukan prioritasisasi investasi dan pencapaian targetnya," jelas Arya.

Baca Juga: Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi kuasai 51% saham Elnusa

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan ELSA Ari Wijaya mengungkapkan, portfolio bisnis ELSA ke depannya masih akan tetap memperkuat dan mempertahankan segmen yang selama ini sudah dikuasai. Sejumlah segmen tersebut antara lain untuk hulu migas, distribusi dan logistik energi dan segmen bisnis penunjang. 

"Dengan PHE sebagai pemegang saham mayoritas, maka kami akan meningkatkan sinergi untuk menggarap proyek pada segmen hulu migas. Terlebih dengan anak usaha PHE atau KKKS dan juga perusahaan jasa lainnya," terang Ari kepada Kontan, Minggu (5/12).

Saat ini sendiri, secara konsolidasi Pertamina berkontribusi sekitar 75% dari total pendapatan ELSA. Kendati demikian, Ari memastikan pihaknya tetap berupaya pula untuk memperluas kerjasama dengan mitra lainnya selain Pertamina.

"Kami juga berusaha menggarap dan memperluas kerjasama dengan perusahaan energi lainnya. Kami juga bersinergi dengan perusahaan jasa konstruksi lainnya. Karena potensi yang sangat besar, memberikan potensi sinergi yang besar pula," pungkas Ari. 

 
ELSA Chart by TradingView

Merujuk laporan keuangan, hingga kuartal III 2021 pendapatan ELSA mencapai Rp 5,71 triliun atau turun 0,71% year on year (yoy) dimana pada periode sama di tahun sebelumnya ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 5,76 triliun.

Sementara itu, laba bersih perusahaan mencapai Rp 37,55 miliar atau turun signifikan hingga 79,91% yoy. Pada kuartal III 2020 lalu ELSA mampu mencetak laba sebesar Rp 187,01 miliar. Kontan mencatat, manajemen ELSA menargetkan pendapatan di tahun ini bisa mencapai Rp 7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .