KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Teladan Prima Agro Tbk (
TLDN) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja signifikan selama kuartal pertama 2022. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya harga jual rata-rata
crude palm oil (CPO) sebesar 52,1%. Sepanjang kuartal pertama tahun ini Teladan Prima berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 836,357 miliar. Jumlah ini lebih tinggi 43,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 531,369 miliar. Meski terjadi peningkatan pendapatan, kinerja perseroan dari sisi operasional mengalami penurunan akibat beberapa faktor. Salah satunya faktor iklim, yakni curah hujan tinggi yang berlangsung selama Januari-Maret 2022.
Data TLDN menunjukkan rata-rata curah hujan di seluruh perkebunan TLDN sepanjang kuartal I-2022 mencapai 301 milimeter (mm), tertinggi dalam sejarah lima tahun terakhir, sedangkan pada periode kuartal I/2021 tercatat sebesar 248 mm.
Baca Juga: Teladan Prima Agro (TLDN) Akan Tebar Dividen Rp 79,8 Miliar "Tingginya tingkat curah hujan berakibat perusahaan mengalami kendala, baik dari infrastruktur jalan dan produksi. Kondisi ini mengakibatkan terhambatnya aktivitas panen, seperti terganggunya proses evakuasi buah dan mobilitas pekerja dan equipment. Tentu ini berdampak kepada performa yang kurang optimum di tiga bulan pertama 2022," ungkap Direktur Utama PT Teladan Prima Agro Tbk Wishnu Wardhana, dalam Paparan Publik, Jumat (27/5). Head of Corporate Finance and Strategy Teladan Prima Agro Wasisto Budi Sulistio memaparkan, produksi Tandan Buah Segar (TBS) sepanjang kuartal pertama menurun 17,9% menjadi 249.152 ton, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 303.486 ton. Sedangkan produksi crude palm oil (CPO) tercatat turun 16,2%, dari sebelumnya 67.847 ton pada kuartal I-2021 menjadi 56.837 di kuartal pertama tahun ini. Dia melanjutkan, produksi palm kernal (PK) mengalami penuruan 13,9% menjadi 9.125 ton selama tiga bulan pertama 2022, dari sebelumnya sebanyak 10.595 ton pada kuartal I-2021. Meski ada penurunan performa dari sisi operasional, TLDN tetap mampu meraup pertumbuhan dari sisi
bottom line. Laba kotor perseroan tercatat meningkat 173,8% menjadi Rp 421,2 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu angkanya hanya mencapai Rp 153,84 miliar. Dengan demikian, selama tiga bulan pertama tahun 2022 Teladan Prima Agro berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 295,6 miliar. Jumlah ini tumbuh signifikan 488,2% dibandingkan kuartal pertama tahun 2021 yang hanya senilai Rp 50,25 miliar.
"Di tiga bulan pertama 2022 perseroan berhasil mencatatkan pendapatan yang tumbuh cukup signifikan dibanding tiga bulan 2021. Juga dari sisi EBITDA dan dari sisi laba bersih juga tumbuh signifikan," tutup Wishnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto