Begini skema pemerintah dalam menyusun asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2021 berkisar antara 4,5% sampai dengan 5,5%. Asumsi ini didasarkan pada kondisi pandemi yang mulai mereda di tahun depan.

"Kami menganggap bahwa apabila (pandemi) tidak terjadi second wave berarti terjadi tapering atau mulai menurun, maka kegiatan sosial-ekonomi menjadi relatif lebih normal," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di dalam rapat dengan DPR RI, Senin (22/6).

Sri Mulyani berharap, perkembangan teknologi yang meningkat saat ini juga dapat mempercepat penemuan vaksin corona. Apabila vaksin bisa segera ditemukan, maka pemerintah berharap di tahun 2021 keadaan bisa mulai relatif agak normal.


Baca Juga: Jika ekonomi kuartal II dan III negatif, Menkeu ingatkan Indonesia bisa masuk resesi

"Atau dalam hal ini kemampuan untuk meng-adjust dengan apa yang disebut new normal itu menyebabkan kegiatan produktif bisa berjalan lebih besar tanpa kita mengorbankan sisi kesehatan," lanjut dia.

Apabila keadaan ini terpenuhi, pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 sudah bisa meningkat menjadi  4%.

Namun demikian, apabila realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2020 mencatatkan level negatif, maka dengan baseline tersebut pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 bisa meningkat dengan jauh lebih mudah.

Dikarenakan baseline-nya lebih rendah, maka pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sudah bisa berada di atas 5%. Asumsi ini diharapkan bisa bertahan untuk kuartal III dan kuartal IV-2021.

Berbagai kondisi inilah yang menjadi basis bagi Kemenkeu dalam menentukan proyeksi pertumbuhan ekonomi diantara 4,5% hingga 5,5%.

Namun tetap saja, proyeksi ini juga diasumsikan dengan seluruh desain penanganan Covid-19. Termasuk belanja untuk meningkatkan sisi permintaan yaitu konsumsi, investasi, dan ekspor.

Baca Juga: Bappenas berharap industri manufaktur di tahun 2021 bisa pulih kembali

"Juga belanja untuk meningkatkan sisi penawarannya-nya termasuk untuk pertanian, nelayan, industri manufaktur, dan insentif kepada dunia usaha yang kita berikan lebih dari 1000 Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) itu bisa membuat dunia usaha mulai bangkit lagi pada tahun depan," kata Sri Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi