Begini Strategi Avrist Assurance di Tengah Naiknya Suku Bunga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Avrist Assurance menyatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate menjadi 6,25%  tidak terpengaruh secara signifikan terhadap bisnis perusahaan.

Direktur Utama Avrist Assurance Simon Imanto mengatakan, bisnis Avrist Assurance tidak berpengaruh dari kenaikan suku bunga karena aset-aset perusahaan diinvestasikan di instrumen jangka panjang seperti obligasi.

"Karena kami mau aset kami untuk menjaga realitas. Jadi investasi-investasi jangka panjang seperti obligasi, walaupun mungkin juga ada perkembangan harga karena ada tekanan suku bunga naik," kata Kontan.co.id, Senin (6/5).


Baca Juga: Dukung Agen Berprestasi, Avrist Assurance Gelar Annual Award Night 2024

Meskipun begitu, Avrist Assurance mengatakan tidak mengubah strategi secara keseluruhan dan memiliki sejumlah cara untuk menjaga kewajiban jangka panjang pemegang polis.

Avrist menerapkan inisiatif strategis yang komprehensif dengan menetapkan fondasi untuk bertumbuh secara stabil, berkesinambungan melakukan tinjauan bisnis pada setiap kanal distribusi.

Kemudian juga menyediakan fasilitas penjualan yang otomatis berdasarkan teknologi informasi digital, serta penempatan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi di tempat yang tepat.

Baca Juga: Avrist Assurance Luncurkan Produk Asuransi Jiwa Baru

Melansir laporan keuangan Avrist Assurance di laman resmi perusahaan, Senin (6/5), Avrist membukukan kenaikan laba setelah pajak senilai Rp 36,62 miliar pada kuartal I-2023 atau meningkat sebanyak 94,59% dibandingkan laba setelah pajak periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,82 miliar.

Pendapatan premi perusahaan tercatat sebanyak Rp 163,63 miliar dibandingkan raihan premi tahun sebelumnya senilai Rp 261,57 miliar.

Adapun rasio pencapaian solvabilitas alias risk based capital (RBC) perusahaan pada kuartal I-2024 tercatat 563%. Nilai itu tentunya masih jauh di atas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebesar 120%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli