KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank di Tanah Air berlomba-lomba dalam meningkatkan jumlah nasabah. Bukan hanya nasabah umum, perbankan membidik nasabah premier demi mengumpulkan pundi-pundi dana kelolaan. PT Bank Central Asia Tbk (
BBCA) adalah salah satu bank yang mencatatkan adanya kenaikan jumlah nasabah premier. BCA menyebut nasabah premier ini sebagai nasabah solitaire dan nasabah premier. Per per Januari 2023 saja, BCA telah melayani sekitar 4.000 nasabah BCA Solitaire. Jumlah ini naik sebesar 15%. Sementara untuk nasabah Prioritas mencapai sekitar 180.000 atau naik sebesar 7%.
“Jumlah nasabah BCA Solitaire dan Prioritas adalah sekitar 0,7% dari total nasabah BCA. Di periode yang sama, porsi total DPK (dana pihak ketiga) nasabah BCA Solitaire & Prioritas mencapai lebih dari 45%,” ujar EVP Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada Kontan.co.id, Kamis (9/3).
Baca Juga: Beri Panduan kepada Nasabah, Standard Chartered Gelar World of Wealth 2023 Nasabah BCA Solitaire dan Prioritas berinvestasi di berbagai produk seperti reksadana dan obligasi sesuai dengan kebutuhannya. penempatan investasi itu juga sudah melalui berbagai macam solusi yang disediakan BCA di aplikasi Welma. “Per Januari 2023, total portofolio investasi nasabah BCA Solitaire dan Prioritas adalah sekitar 25% dari total
asset under management nasabah BCA Solitaire dan Prioritas,” kata Hera. Ke depan, lanjut Hera, perseroan berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan dan manfaat terbaik bagi para nasabah, sehingga para nasabah premier tersebut dapat memberikan testimoni positif tentang manfaat bergabung dengan BCA Solitaire dan Prioritas. “Selain itu, kami juga terus memperkuat dan memperlengkapi SDM di kantor cabang untuk selalu memberikan layanan prima. Pada tahun 2023, kami tetap fokus pada
normal growth, namun tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan,” kata Hera.
Baca Juga: Tingkatkan Transaksi, Mandiri Sediakan Fitur Pemesanan SBN Ritel di Livin’ by Mandiri Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) juga terus mendorong kinerja dalam meningkatkan jumlah nasabah premier di tahun 2023. Hingga akhir tahun 2022 lalu, BRI mencatat jumlah nasabah
wealth management tumbuh sebesar 23,17%
year on year (YoY). Saat ini jumlah nasabah
wealth management BRI mencapai lebih dari 120.000 nasabah. Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan di tahun 2023 ini pihaknya telah merancang serangkaian strategi dalam menggenjot bisnis
wealth management. Di antaranya, meningkatkan
awareness kepada masyarakat, meningkatkan kualitas layanan dan
privilege serta melakukan digitalisasi bisnis proses. “BRI optimistis jumlah nasabah
wealth management di tahun ini dapat tumbuh
double digit secara
year on year,” terang Aestika kepada Kontan.co.id.
Baca Juga: Digitalisasi Mendorong Transaksi Cash Management Perbankan Aestika menyebut, saat ini dana pihak ketiga (DPK) dari nasabah
wealth management yang berhasil dihimpun BRI tercatat sebesar Rp 136 triliun. Dia bilang, dana kelolaan atau
asset under management (AUM) non DPK yang dihimpun dari investasi dan bancassurance tumbuh sebesar 42,7% YoY pada akhir bulan Februari 2023 kemarin. BRI juga mencatat total penjualan surat berharga negara (SBN) ritel pada primary market sebesar Rp 10,6 triliun sepanjang 2022 dengan market share penjualan mencapai sekitar 10% secara nasional. Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan bahwa perseroan akan terus menjaga pencapaian tersebut. “BRI selalu mempersiapkan strategi untuk memperkuat edukasi pengelolaan keuangan kepada masyarakat, dengan tema
Wealth Management For All,” kata dia.
Baca Juga: Tingkatkan Bisnis Wealth Management di 2023, Berikut Strategi BNI Tak ketinggalan, PT Bank CIMB Niaga Tbk (
BNGA) mengatakan perkembangan bisnis
wealth management sejauh ini terbilang bagus. Bahkan bisnis ini menjadi salah satu ujung tombak
consumer banking CIMB Niaga. Direktur Consumer Banking CIMB Niaga, Noviady Wahyudi menyebut pertumbuhan dana kelolaan dari bisnis
wealth management mencapai 20% di tahun lalu dan berkontribusi hampir 70% terhadap total
consumer banking secara keseluruhan.
“(Target)
hopefully kita bisa lebih dari 100.000 nasabah (di 2023),” ujar Noviady pekan lalu. Dia menuturkan, CIMB punya dua jurus dalam menumbuhkan dana kelolaan pertama dari jumlah nasabah CIMB Niaga yang ada saat ini berpotensi menjadi nasabah CIMB Private. “Kedua, tentunya untuk nasabah-nasabah baru dari keluarga, kolega, kami banyak sekali mendapatkan referal positif, jadi salah satu medium yang utama untuk kelompok nasabah ini adalah
word of mouth, jadi referensi melalui nasabah sendiri yang sudah mengalami layanan yang positif,” pungkas Noviady. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati