Begini strategi Bank Jatim untuk menurunkan NPL



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sampai semester pertama 2018, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mencatat rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 4,79% angka ini turun tipis dibandingkan periode sama 2017 4,8%.

Terkait NPL ini, Bank Jatim telah mengalokasikan provisi sebesar Rp 42,7 miliar sepanjang semester pertama 2018. Angka biaya provisi ini turun 58% yoy.

Rasio provisi yang dibentuk terhadap NPL sebesar 91,34% pada Juni 2018. Kredit komersial menyumbang NPL tertinggi 17% diikuti kredit UKM 7,4% dan terendah kredit konsumer 0,67%.


Direksi Bank Jatim dalam keterbukaan di BEI, Kamis (6/9) menyebut bahwa untuk menurunkan NPL bank melakukan mitigasi risiko dengan evaluasi kredit yang diberikan.

"Apabila skim kredit tersebut memiliki risiko NPL yang besar maka penyaluran terhadap kredit tersebut dikurangi atau dihentikan," kata direksi dalam keterangan tertulis.

Terkait pengaruh dana pendadangan NPL/CKPN terhadap kinerja Bank Jatim menurut direksi tidak ada. Karena tiap penyaluran kredit akan otomatis dilakukan pencadangan sesuai dengan tingkat risikonya. Sehingga tidak mempengaruhi laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati