Begini strategi BI merespons pelemahan rupiah



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Nilai tukar rupiah semakin melemah. Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 14.276 per dollar Amerika Serikat (AS) atau melemah 0,15% dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara pada kurs tengah BI, rupiah juga tercatat melemah pada posisi Rp 14.344 per dollar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.231.

Baca Juga: Yuan China melemah, Sri Rejeki Isman (SRIL) yakin masih kompetitif


Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Nanang Hendarsah menjelaskan, upaya retaliasi China terhadap AS dengan memperlemah mata uang Yuan selama dua hari terakhir memicu pelemahan mata uang emerging market, termasuk rupiah hingga hari ini.

“Di sesi perdagangan New York, kurs NDF  Rupiah melesat ke Rp 14.570, sehingga kami mengantisipasi kemungkinan adanya aksi jual SBN oleh investor asing yang akan memicu pelemahan spot Rupiah,” ujar Nanang kepada Kontan.co.id, Selasa (6/8).

Pada pembukaan pasar pagi tadi, lanjutnya, rupiah dibuka langsung melemah dengan jarak (gap) yang lebar dengan penutupan sebelumnya. Tadi pagi, rupiah sempat menembus Rp 14.355 per dollar AS.

Baca Juga: Yuan melemah, Analis: Semua emiten terkena imbasnya

Nanang mengungkap, BI langsung merespons pelemahan rupiah tersebut dengan masuk ke pasar spot dan pasar sekunder SBN.

“Masuknya BI ke pasar SBN menjadi penting karena kami melihat gejala pelepasan SBN oleh investor asing yang apabila tidak ditahan akan memicu sell-off sehingga memukul balik ke tekanan Rupiah,” terang Nanang.

Editor: Noverius Laoli