KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti pengelola mal, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), mengungkapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan tingkat kunjungan mal sekaligus kinerja perusahaan. Pada 2023, PAMG mencatatkan volume kunjungan masyarakat di Mal Pekanbaru sebanyak 7,41 juta orang, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 6,86 juta orang. Direktur Utama Bima Sakti Pertiwi Christopher Sumasto Tjia mengatakan pertumbuhan ekonomi nasional mendorong PAMG untuk bersikap optimistis dalam meningkatkan kinerja di tahun-tahun berikutnya.
Hal itu sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia, bahwa pertumbuhan ekonomi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya ditopang oleh pulihnya daya konsumsi masyarakat, investasi, khususnya bangunan sejalan dengan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Baca Juga: Bima Sakti Pertiwi (PAMG) anggarkan capex tahun 2021 sebesar Rp 24,86 miliar Menanggapi pertumbuhan dan adanya sejumlah peluang potensial di tahun 2024 dan tahun-tahun mendatang, PAMG berusaha untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, strategi pemasaran, kerja sama dengan para vendor, dan memasifkan kegiatan promosi kepada para pengunjung mal. "Bima Sakti Pertiwi juga senantiasa bersikap cepat dan tepat dalam menyesuaikan perubahan bisnis dan kebijakan yang terjadi, dan berusaha untuk meminimalisir risiko-risiko bisnis. Atas kesiapan tersebut, kami meyakini, PAMG mampu mencapai pertumbuhan yang lebih baik dan berkelanjutan di masa depan," ujar Christopher, Kamis (30/5). Dalam menjaga keberlanjutan usaha, PAMG menerapkan strategi sejumlah strategi. Salah satunya, konsep Gadget dan Fashion Center. Target pasar Bima Sakti Pertiwi adalah kelompok generasi milenial yang memiliki mobilitas yang tinggi dan sangat peduli dengan gaya hidup. Gadget dan fesyen menjadi hal yang dicari oleh generasi ini. Kebutuhan untuk bersosialisasi juga menjadi dorongan bagi generasi ini untuk berkunjung ke pusat perbelanjaan. Dalam waktu tiga tahun ke depan, PAMG juga akan fokus untuk melebarkan unit bisnis F&B, misalnya foodcourt dan cloud kitchen/ghost kitchen dan menawarkan unit-unit yang tersedia kepada perusahaan yang mempunyai merek dagang terkenal (branded). “Serta memberikan harga sewa yang bersahabat kepada pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar unit-unit mal yang kosong dapat terisi,” imbuhnya. Manajemen PAMG pun berupaya melakukan renovasi dan maintenance menyeluruh di unit usaha sehingga menambah kenyamanan dan memberikan experience baru kepada pengunjung. Baca Juga: PPKM dilonggarkan, bisnis mal Bima Sakti Pertiwi (PAMG) mulai prospektif