Begini Strategi Bisnis Adhi Commuter Properti (ADCP) pada Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) kian optimistis dengan prospek bisnis di tahun 2022 ini. Optimisme tersebut didasari oleh tingginya animo masyarakat terhadap hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOD). 

Adi Sampurno, Corporate Secretary Adhi Commuter Properti menyampaikan bahwa beberapa proyek hunian TOD ADCP, telah sold out di beberapa lokasi pengembangan, seperti tower Accordion LRT City Jatibening, LRT City Tebet, tower Sapphire Cisauk Point – Member  of LRT City, dan cluster Bhumi Anvaya Adhi City Sentul. 

"Dan juga diperkuat dengan kepastian beroperasionalnya LRT Jabodebek Tahap I secara komersial yang direncanakan pemerintah pada kuartal III tahun ini," ungkap Adi, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/4). 

Optimisme perusahaan akan kinerja tahun ini, ditandai juga dengan target bisnis yang dibidik oleh ADCP. Pihaknya memperkirakan, marketing sales di tahun 2022 dapat meningkat 103% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara dari sisi laba bersih, ditargetkan dapat tumbuh 49% year on year (yoy). 

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Catatkan Kontrak Baru Sebesar Rp 746,47 Miliar hingga Februari

Adi menuturkan, di tahun ini pihaknya akan fokus pada upaya percepatan penyelesaian pembangunan proyek di sejumlah lokasi, mulai dari Bekasi, Sentul, dan Tangerang.  Dengan begitu, perusahaan juga bisa segera melakukan serah terima proyek, sehingga dapat turut berkontribusi terhadap pendapatan ADCP di tahun 2022 secara lebih optimal. 

Selain itu, lanjut dia, di tahun ini ADCP akan mengembangkan komersial area di beberapa proyek LRT City, khususnya di sekitar akses stasiun LRT. Terlebih, dalam waktu dekat ADCP juga akan segera mengoperasikan komersial area LRT City MTH sebagai sumber reccuring income bagi perusahaan. 

"Perseroan juga berupaya untuk mengoptimalkan marketing sales dari proyek baru di Cibubur dan Sentul tahap kedua, serta akan mengembangkan komersial area untuk reccuring income di semua proyek LRT City," jelas Adi. 

Sepanjang 2021, perusahaan ini tercatat membukukan penurunan pendapatan usaha sebesar 42,32% menjadi Rp 563,69 miliar. Sedangkan pada tahun sebelumnya, pendapatan usaha ADCP masih mencapai Rp 977,22 miliar.

Penurunan pendapatan pada tahun 2021 lalu, utamanya disebabkan lantaran ADCP tak lagi memperoleh pendapatan dari proyek properti MT Haryono, yang pada 2020 tercatat menghasilkan pendapatan hingga Rp 421,50 miliar. 

Baca Juga: Dyandra Media (DYAN) Siap Mencuil Berkah Penyelenggaraan G20

Dari sisi bottom line, ADCP membukukan laba bersih sebesar Rp 130 miliar di tahun 2021. Laba bersih dikontribusikan dari pendapatan usaha sebesar Rp 563 miliar dan mencatatkan laba kotor Rp 146 miliar.

"Sektor properti pada tahun 2021 masih cukup tertekan sebagai kelanjutan dampak pandemi. Walaupun demikian perseroan tetap dapat mengoptimalkan perolehan laba, ditunjukkan dengan kenaikan net profit margin menjadi 23% pada 2021," tutup Adi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi