Begini Strategi Bisnis Pan Brothers (PBRX) pada 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen garmen, PT Pan Brothers Tbk (PBRX)  menyiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi tahun 2023.  Salah satu yang menjadi fokus perseroan adalah menjalin kemitraan strategis dengan para buyer

Direktur Pan Brothers Fitri Ratnasari Hartono menjelaskan, kemitraan strategis memungkinkan Perseroan untuk meningkatkan pangsa pasarnya dan mendiversifikasi penawaran dengan atau kepada pelanggan tertentu.

Termasuk juga menambah peluang untuk mendapatkan dukungan berupa modal kerja seperti fasilitas pembiayaan vendor. 


"Pelanggan akan berkomitmen untuk memberikan jumlah pesanan minimum yang disepakati kepada Perseroan. Kepastian dalam penjualan juga akan membantu Perseroan untuk mengelola anggaran pembelian material dan rencana produksi dengan lebih baik," ujar Fitri, dalam Paparan Publik Virtual, Senin (19/12).  

Baca Juga: Ini Proyeksi Kinerja Penjualan Pan Brothers (PBRX) Tahun 2023

Dari sisi segmen produk, PBRX juga berencana melakukan diversifikasi ke produk gaya hidup premium guna memaksimalkan pemanfaatan fasilitas selama periode produksi low season.

"Tujuannya agar efisiensi bisa ditingkatkan pada operasional pabrik. Jadi kami akan prioritaskan pelanggan yang membeli value added produk dan juga buyer yang selama setahun selalu ada (order)," sebutnya.  

Untuk diketahui, segmen bisnis manufaktur pakaian jadi atau garmen merupakan kontributor utama penjualan dengan porsi mencapai 97% dari total pendapatan perusahaan. Perseroan memiliki banyak portofolio klien internasional, antara lain Uniqlo, Adidas, The North Face, Salomon, Arcteryx, dan masih banyak lagi. 

Langkah strategis lain yang diambil perusahaan adalah memprioritaskan pelanggan yang menawarkan margin lebih tinggi. Terutama dari pelanggan kecil hingga menengah dan fokus untuk memperoleh order dari brand-brand besar.

Tak berhenti sampai di situ, pihaknya juga kini tengah fokus pada upaya efisiensi lewat otomatisasi dan digitalisasi operasional. Implementasi otomatisasi dan digitalisasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, sehingga output lebih tinggi dengan kapasitas tenaga kerja yang sama atau lebih sedikit dan bisa mengurangi product reject

"Kalau dari kapasitas produksi secara pabrik kami gak naik, tapi kami fokus pada efisiensi supaya output bisa bertambah, supaya tiap tahun bisa naik (kapasitas produksi) 5%-10% dari otomatisasi dan digitalisasi tadi," ujar Fitri. 

 
PBRX Chart by TradingView

Di tahun depan, Pan Brothers menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sekitar US$ 3 juta-US$ 5 juta. Jumlah ini memang tidak begitu besar mengingat beberapa agenda ekspansi telah dilakukan sehingga kini perusahaan tinggal meningkatkan efisiensi. 

Hingga September 2022, PBRX tercatat membukukan penjualan sebesar US$ 501,96 juta. Angka ini turun tipis 1,15% dari sebelumnya US$ 507,81 juta per September 2021. Penjualan PBRX masih didominasi oleh penjualan ekspor yang mencapai US$ 472,85 juta. Kemudian disusul oleh penjualan lokal senilai US$ 29,46 juta. 

Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar US$ 12,87 juta. Yang mana mengalami penyusutan dari semula US$ 19,02 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .