JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) sektor komersial sampai semester 1 2017 masih tinggi. NPL komersial bank berkode saham BBRI sampai Juni 2017 mencapai 7,02% atau mengalami kenaikan dari peridoe sama 2016 sebesar 6.45%. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI menargetkan pada semester 2 akan menurunkan NPL sektor ini. "Pada akhir tahun NPL komersial akan berada di bawah 5%," ujar Haru, Rabu (9/8). Ada dua strategi utama yang dilakukan BRI untuk menurunkan NPL komersial. Pertama adalah dengan tidak terlalu ekspansif untuk menyalurkan kredit di sektor ini. Kedua adalah pemindahan penanganan keputusan pemberian kredit menengah dari kantor wilayah ke kantor pusat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Begini strategi BRI hadapi NPL kredit komersial
JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) mencatat rasio kredit bermasalah (NPL) sektor komersial sampai semester 1 2017 masih tinggi. NPL komersial bank berkode saham BBRI sampai Juni 2017 mencapai 7,02% atau mengalami kenaikan dari peridoe sama 2016 sebesar 6.45%. Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI menargetkan pada semester 2 akan menurunkan NPL sektor ini. "Pada akhir tahun NPL komersial akan berada di bawah 5%," ujar Haru, Rabu (9/8). Ada dua strategi utama yang dilakukan BRI untuk menurunkan NPL komersial. Pertama adalah dengan tidak terlalu ekspansif untuk menyalurkan kredit di sektor ini. Kedua adalah pemindahan penanganan keputusan pemberian kredit menengah dari kantor wilayah ke kantor pusat. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News