KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) menerapkan sejumlah upaya dalam menjaga data pribadi nasabah. Adapun upaya yang dilakukan juga berdasarkan kebijakan atau ketentuan yang berlaku terkait dengan data privasi.

Direktur Ciputra Life Listianawati Sugiyanto menerangkan upayanya, yaitu melakukan limitasi akses dan autentikasi dan enkripsi terhadap data sensitif. 

"Selain itu, perusahaan juga melakukan pengendalian internal secara rutin, seperti pelatihan dan sosialisasi, perjanjian kerahasiaan, internal audit berkala, serta mekanisme pelaporan kebocoran," ujarnya kepada Kontan, Selasa (15/7).

Pendapatan Melesat & Beban Turun, Profitabilitas GOTO Membaik di Q2-2025

Listianawati mengatakan Ciputra Life juga mempunyai klausul perlindungan data pada perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga. Ditambah, memastikan bahwa pihak ketiga melakukan inisiatif-inisiatif untuk menjaga data tersebut. 

Baca Juga: Ciputra Life: Mekanisme Coordination of Benefit Asuransi Kesehatan Berdampak Baik

Jika ditemukan kebocoran data, Listianawati menyebut pihaknya akan menerapkan sanksi tegas terhadap pelaku sesuai peraturan dan kebijakan yang berlaku. Untuk pihak ketiga, dia bilang mereka tentunya harus bertanggung jawab apabila ditemukan kebocoran data sesuai yang disepakati dalam perjanjian kerja sama. 

"Pihak ketiga juga harus bertanggung jawab apabila terjadi dampak finansial atau legal consequences atas kebocoran yang terjadi," tuturnya.

Lebih lanjut, Listianawati mengatakan Ciputra Life telah membukukan sekitar 56.000 polis baru sampai dengan Juni 2025. 

Sebelumnya, isu kebocoran data di industri asuransi mencuat seusai data pribadi selebgram dan artis Dara Arafah yang merupakan nasabah Allianz Indonesia disebarkan oknum vendor atau pihak ketiga melalui aplikasi pesan singkat. Dalam unggahan Dara pada 9 Juli 2025, salah satu data pribadi yang disebar adalah riwayat penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News