Begini Strategi CNAF Jaga Kestabilan Pendanaan Saat Tren Bunga Naik



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Naiknya suku bunga acuan Bank Indonesia BI 7 Days Repo Rate (BI7DRR) menjadi 6% membuat perusahaan pembiayaan mencari strategi dalam mempertahankan pendanaan.

PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) misalnya, menjaga kestabilan bunga pendanaan dengan melakukan pinjaman jangka pendek, pembiayaan bersama (joint financing) dan pricing atas penerbitan sukuk yang murah.

Direktur Utama CIMB Niaga Auto Finance, Ristiawan Suherman mengatakan, dengan kestabilan sumber pendanaan, CNAF tetap dapat memberikan suku bunga pembiayaan ke nasabah yang cukup kompetitif dan berbasis risiko (risk based pricing).


“Dengan demikian bisnis CNAF tetap terjaga dengan baik yaitu portolio yang tetap tumbuh dengan sehat dan menguntungkan,” ujar Ristiawan kepada Kontan.co.id, Senin (30/10).

Baca Juga: OJK: Ada 8 Perusahaan Pembiayaan yang Belum Penuhi Ketentuan Permodalan

Ristiawan bilang, kenaikan suku bunga berpengaruh ke sumber pendanaan multifinance, karena akan menentukan juga suku bunga di industri pembiayaan.

“CNAF sendiri akan melakukan beragam inisiatif untuk memastikan bahwa kenaikan suku bunga pendanaan tidak berdampak negatif bagi masyarakat,” ujarnya.

Ristiawan menuturkan, dalam mengelola pendanaan, CNAF memiliki berbagai sumber pendanaan baik dari perbankan maupun dari pasar modal. Sedangkan untuk penentuan bunga pinjaman ke masyarakat, CNAF tetap mengedepankan risk based pricing.

“Saat ini suku bunga yang ditawarkan CNAF kepada nasabah sangat bervariasi dari setiap segmentnya. CNAF menawarkan dari yang termurah 0% selama 1 tahun serta bunga yang kompetitif tergantung dari tingkat resiko produk yang diajukan dan profil nasabahnya,” tuturnya.

Baca Juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan Multifinance Rp 458,70 Triliun hingga September 2023

Ristiawan menambahkan hingga September 2023 penyaluran pembiayaan CNAF mencapai Rp 6,06 triliun. Adapun target pembiayaan baru CNAF tahun ini mencapai Rp 8,5 trilliun atau tumbuh 7,3% dari tahun 2022 senilai Rp 7,9 triliun.

“Salah satu strategi CNAF dalam pencapaian target tersebut adalah dengan memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan (sales channel) yang dimiliki,” kata Ristiawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat