KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL) alias Mitratel menyiapkan sejumlah strategi untuk mengerek kinerja keuangan. Salah satu strategi MTEL adalah dengan fokus mengembangkan ekosistem bisnis menara telekomunikasi (tower). Mulai dari bisnis pembangunan tower, fiber optik, penyediaan power
supply dari tenaga panel surya, serta masuk ke area
edge computing untuk mendukung layanan 5G. Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama mengatakan, pengembangan bisnis tersebut akan meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan dibandingkan dengan hanya mengoperasikan dan membangun bisnis tower.
Apalagi, Mitratel yang didukung Telkom Group punya tim yang kuat di seluruh Indonesia sehingga memiliki kemampuan lebih dibanding perusahaan sejenis lainnya.
Baca Juga: Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan di Pekan RDG BI “Hal ini merupakan kesempatan baik tahun 2023, dengan bisnis tower dan didukung fiber optik,
edge computing, dan
power to tower, margin yang didapat dari industri tower menjadi lebih menarik dibandingkan hanya tower saja,” ungkap Hendra dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/10). Lebih jauh, Hendra menjelaskan, dari sisi performa keuangan, pendapatan Mitratel tahun 2022 diharapkan meningkat sekitar 12% dengan kenaikan EBITDA sekitar 15%. Mitratel menargetkan ekspansi 1.000 tower secara organik, sekitar 2.500 tower untuk kolokasi, dan menggelar 9.000 km fiber optik untuk mendukung konektivitas berkualitas dan berkapasitas tinggi.
Ia menambahkan, saat ini Mitratel memiliki beberapa keunggulan kompetitif. Dari sisi jangkauan, Mitratel memiliki 35.000 tower yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang mana sekitar 58% berada di luar Jawa.
Baca Juga: Merger & Akuisisi Sembilan Bulan Turun 53,1%, Sektor Komunikasi dan Teknologi Jeblok Editor: Anna Suci Perwitasari