KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 menyebabkan maskapai penerbangan mencetak penurunan kinerja. Guna mencegah kerugian yang lebih dalam, PT Garuda Indonesia Persero Tbk (GIAA) terus berupaya untuk melakukan efisiensi. Salah satunya GIAA melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan sewa pesawat atau lessor yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Tak hanya negosiasi dalam menurunkan tarif sewa, emiten ini juga berupaya untuk mengembalikan pesawat yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sewa pesawat merupakan salah satu komponen terbesar biaya yang harus dikeluarkan. Pada bulan lalu, GIAA mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1.000 kepada pihak leasing, yakni Nordict Aviation Capital (NAC) yang jatuh temponya pada 2027 mendatang.
Begini strategi Garuda Indonesia (GIAA) memangkas kerugian di tengah pandemi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 menyebabkan maskapai penerbangan mencetak penurunan kinerja. Guna mencegah kerugian yang lebih dalam, PT Garuda Indonesia Persero Tbk (GIAA) terus berupaya untuk melakukan efisiensi. Salah satunya GIAA melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan sewa pesawat atau lessor yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Tak hanya negosiasi dalam menurunkan tarif sewa, emiten ini juga berupaya untuk mengembalikan pesawat yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sewa pesawat merupakan salah satu komponen terbesar biaya yang harus dikeluarkan. Pada bulan lalu, GIAA mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1.000 kepada pihak leasing, yakni Nordict Aviation Capital (NAC) yang jatuh temponya pada 2027 mendatang.