KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 menyebabkan maskapai penerbangan mencetak penurunan kinerja. Guna mencegah kerugian yang lebih dalam, PT Garuda Indonesia Persero Tbk (GIAA) terus berupaya untuk melakukan efisiensi. Salah satunya GIAA melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan sewa pesawat atau lessor yang sudah dilakukan sejak tahun lalu. Tak hanya negosiasi dalam menurunkan tarif sewa, emiten ini juga berupaya untuk mengembalikan pesawat yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, sewa pesawat merupakan salah satu komponen terbesar biaya yang harus dikeluarkan. Pada bulan lalu, GIAA mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ 1.000 kepada pihak leasing, yakni Nordict Aviation Capital (NAC) yang jatuh temponya pada 2027 mendatang.
Irfan mengaku, sebelum pengembalian pesawat Bombardier GIAA sudah berhasil menurunkan hampir US$ 15 juta per bulan untuk sewa pesawat atau sekitar US$ 170 juta per tahun. “Ini artinya kalau kondisinya membaik seperti tahun 2019 semestinya perusahaan ini dengan mudah bisa untung Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun,” ungkap Irfan, Kamis (4/3). Baca Juga: Harga minyak dunia naik, ini respons Garuda Indonesia (GIAA) Sebelum memasuki pandemi Covid-19 yakni pada tahun 2018 Garuda juga masih menanggung rugi hingga US$ 231,13 juta. Berdasarkan laporan keuangan kuartal ketiga 2020, Garuda Indonesia mencetak rugi bersih sebesar US$ 1,07 miliar. Posisi tersebut berbanding terbalik ketimbang catatan pada kuartal ketiga 2019 yang mana GIAA meraup laba bersih US$ 122,42 juta. Saat ini, GIAA tengah fokus untuk meningkatkan pendapatan dari semua lini baik itu penumpang, kargo, dan lainnya. Selain terus mengutamakan kenyamanan dan keselamatan penumpang, sambungnya, emiten pelat merah ini juga terus menggenjot pendapatan dari bisnis angkutan kargo. “Bisnis angkutan kargo yang salah satu yang kami dorong terus, tanpa melupakan bisnis yang lain,” imbuh Irfan. Irfan menambahkan, di tengah pandemi bisnis kargo memiliki prospek yang sangat baik. Sebagai inforamsi, GIAA telah menambah dua armada untuk pengangkutan kargo.