KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (
MGRO) optimistis dapat mengejar target pendapatan sebesar Rp 6 triliun hingga akhir tahun 2021 mendatang. Sekedar mengingatkan, MGRO membukukan lonjakan pendapatan sebesar 107,03% (yoy) menjadi Rp 2,65 triliun di semester I-2021. Di periode yang sama, MGRO mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,10 miliar. Padahal, di semester I-2020, perusahaan ini mengalami kerugian bersih sebesar Rp 33,32 miliar. Sekretaris Perusahaan MGRO Elvi mengatakan, untuk mencapai target pendapatan di tahun ini, pihaknya berusaha menjaga pasokan bahan baku produksi serta memastikan kapasitas produksi dapat terpasang secara penuh.
Sampai bulan Agustus 2021, produksi
crude palm oil (CPO) dan semua turunannya milik MGRO telah mencapai 406.881 ton. Jumlah ini mulai mendekati target produksi CPO MGRO di 2021 yang dipatok sebesar 522.000 ton. “Produksi dan pasar ekspor akan kami tingkatkan. Adapun negara tujuannya bergantung dari permintaan
buyer,” kata Elvi, Kamis (23/9). Dalam catatan Kontan.co.id, MGRO memproyeksikan kontribusi pendapatan ekspor bisa mencapai 50% pada tahun ini.
Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) melirik peluang bisnis produk jadi minyak goreng Sementara itu, mengutip laporan tahunan MGRO, pada Mei 2020 lalu MGRO sempat melaksanakan ekspor perdana produk turunan CPO yakni
refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO) ke Malaysia. RBDPO dapat digunakan sebagai bahan baku produksi sabun, kosmetik, dan lain-lain. Elvi menambahkan, MGRO memang sedang menjajaki peluang bisnis untuk memproduksi produk barang jadi minyak goreng. Namun, rencana ini belum diwujudkan oleh MGRO lantaran perlu persiapan secara matang dan bertahap.
“Kami sedang melakukan pengkajian pasar dan persiapan mesin produksi serta kelengkapan semua legalitas yang diperlukan,” imbuh dia. Selain itu, MGRO juga masih menyiapkan langkah ekspansi guna memperkuat bisnis di sektor hulu melalui akuisisi perkebunan kelapa sawit. Sayangnya, sampai saat ini MGRO belum menemukan lahan perkebunan yang potensial untuk dilakukan akuisisi. Sebelumnya, perusahaan ini menyiapkan dana anggaran sekitar Rp 250 miliar-Rp 350 miliar untuk keperluan akuisisi perkebunan kelapa sawit. Hanya memang, jumlah pasti dana investasi tersebut masih terus dibahas lebih lanjut oleh Manajemen MGRO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari