Begini Strategi Mercedes-Benz Naikkan Penjualan di Tengah Lesunya Pasar Otomotif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mercedez-Benz, produsen mobil asal Jerman, tidak menampik turut mencatat adanya penurunan volume penjualan per September 2024. 

Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Inchape Indomobil Distribution Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto menjelaskan bahwa penurunan terbesar itu karena salah satu kontributor penjualan, yakni tipe E-Class mengalami kendala suplai. 

"Penurunan terbesar itu karena memang salah satu backbone kami, yang E-Class itu, baru launching pada Juli 2024 dan Agustus 2024 belum ada model E-Class. Padahal itu backbone yang bisa memberikan kontribusi 70 sampai dengan 80 unit, sehingga kami kehilangan cukup besar model tersebut," urainya saat ditemui di Senayan City, Kamis (10/10).


Dia berharap seiring dengan kondisi suplai yang berjalan normal kembali, Perusahaan dapat mencetak perbaikan (recovery). Di sisi lain, secara keseluruhan kondisi market otomotif juga sedang berada dalam kondisi sulit. 

Baca Juga: Pasar Lesu, Muncul Wacana Revisi Target Penjualan Mobil Nasional

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 4,8% month to month (mtm) menjadi 72.667 unit pada September 2024, dari bulan sebelumnya 76.304 unit. Setali tiga uang, penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga berkurang 5,8% mtm menjadi 72.366 unit pada September 2024, dibandingkan bulan Agustus lalu yakni 76.808 unit.

Sementara selama Januari-September 2024, penjualan wholesales mobil nasional berada dalam tren negatif atau turun 16,2% year on year (yoy) menjadi 633.218 unit. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, penjualan wholesales mobil nasional mencapai 755.778 unit.

Tren serupa juga terjadi pada penjualan retail mobil nasional yang anjlok 11,9% yoy dari 746.246 unit pada Januari-September 2023 menjadi 657.223 unit pada Januari-September 2024.

Melihat hal tersebut, Kariyanto berharap adanya recovery yang terjadi di kuartal IV 2024 melalui dua jenis mobil SUV yang diluncurkan hari ini yakni, GLS 450 4Matic dan The All New Electric EQB 250+. 

Untuk strategi bisnis yang dijalankan di akhir tahun ini, selain meluncurkan dua jenis mobil baru, Mercedes-Benz terus mendorong pergerakan volume penjualan melalui berbagai pameran, seperti acara Senayan Expo 2024, GIAAS, Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024, serta melakukan kolaborasi dengan produk lain. 

Strategi tersebut dilakukan untuk langsung mendekati pelanggan dan menawarkan promo menarik, juga fokus untuk melihat database pelanggan. 

"Melalui kerjasama dan kolaborasi dengan brand lain juga dapat memperluas base consumer kami. Kami bisa bekerjasama dengan sistem financing hingga Good Year, perusahaan aksesoris otomotif, seperti hari ini," ujarnya. 

Mercedes-Benz juga menargetkan akan meluncurkan satu produk terbaru di akhir tahun ini. Dengan demikian, Perusahaan secara total meluncurkan sekitar 10 jenis mobil baru tahun ini. 

"Penjualan paling laris EQE yakni sedan SUV terbaru. Pelanggan kami juga beragam, mulai dari korporasi hingga sektor private," ujarnya. 

Jelang Pemerintahan baru ini, Kariyanto juga berharap agar kebijakan untuk otomotif yag sudah ada saat ini tidaklah diubah, bahkan jika dapat ditingkatkan akan lebih baik. Pasalnya, sambung Kariyanto, produk-produk yang disusun Mercedes-Benz dibuat berdasarkan aturan (policy) yang ada pada Pemerintahan yang ada saat ini. 

"Jika ada perubahan kembali, maka akan membingungkan sektor usaha sehingga kami berharap kebijakan yang sudah ada dilanjutkan ada, kalau ada improvement akan jauh lebih baik lagi," paparnya. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Produsen Jerman Merosot Tergerus Permintaan dari China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati