KONTAN.CO.ID - BOGOR. PT Perta Life Insurance menyusun sejumlah rencana kerja atau strategi yang akan dilakukan di sepanjang tahun 2025. Direktur Pemasaran Pertalife Insurance, Martino Faishal Saudi menjelaskan, perusahaan akan melakukan penetrasi pada
captive market melalui penyesuaian kebijakan di holding dengan segmentasi target peserta dari Pertamina Group. "Kami memberlakukan produk Manfaat Akhir Pesangon (MAPS) di seluruh Pertamina Group," ujar Faishal dalam acara media gathering di Bogor, Jumat (24/1).
Pada tahun ini, PertaLife berharap produk MAPS bisa berkontribusi senilai Rp 333,36 miliar terhadap total pendapatan premi perusahaan. Kemudian, PertaLife juga melakukan penjualan asuransi perjalanan dinas yang terintegrasi dengan sistem aplikasi DTM Holding untuk mendorong penetrasi pada
captive market. Selain itu, perusahaan juga melakukan pengelolaan asuransi kesehatan Pertamina Group dan pengelolaan pada asuransi purna jabatan bagi seluruh BoD dan BoC Pertamina Group.
Baca Juga: OJK Proyeksikan Premi Asuransi Umum dan Reasuransi Tumbuh 7%-8% pada 2025 Sementara pada penetrasi pasar
non captive, PertaLife akan memfokuskan kinerjanya pada produk
severance dan
revamping produk anuitas. Perusahaan berharap produk
severance bisa berkontribusi senilai Rp 292,13 miliar terhadap total pendapatan premi. Sedangkan asuransi kesehatan diproyeksikan bisa mencapai Rp 282,34 miliar. Adapun strategi lainnya yang dilakukan PertaLife adalah, mengurangi ketergantungan atas produk utama dengan mengembangkan peluang di sektor asuransi kesehatan maupun
severance di luar pasar captive. "Kami juga memperluas kanal distribusi melalui bancassurance (Bank umum BUMN, BPR, dan Bank lainnya) serta BUSB (Fintech seperti MyPertamina, Insurtech, dan usaha lainnya)," tuturnya.
Faishal mengakui, terdapat pula sejumlah tantangan yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan untuk mencapai pertumbuhan pendapatan premi. Misalnya, perubahan kebijakan terutama pada
captive market, serta dampak perubahan pencatatan dari implementasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 117 tentang Kontrak Asuransi. Asal tahu saja, Perta Life Insurance mencatat pendapatan premi senilai Rp 1,25 triliun di sepanjang tahun 2024. Nilai tersebut meningkat sebesar 38,72% secara
year on year (YoY) atau tahunan.
Baca Juga: Great Eastern General Sebut Anggaran IKN Berdampak Positif Untuk Asuransi Rekayasa Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News