KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) telah memasang strategi untuk menjaga kinerja perseroan di saat pasar tengah lesu. Sebagaimana diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Selasa (18/3) pukul 11.00 WIB ada di level 6.252, sudah turun 11,74% sejak awal tahun alias year to date (YTD). Investor Relations SRTG, Mellisa Tika mengatakan, Saratoga memiliki pendekatan investasi jangka panjang dengan fokus pada fundamental bisnis yang kuat dan peluang pertumbuhan berkelanjutan.
“Dalam kondisi pasar yang dinamis, kami terus menganalisa peluang-peluang investasi yang dapat memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang,” ujarnya kepada Kontan, Senin (17/3). Baca Juga: Saratoga (SRTG) Suntik Modal ke Merdeka Copper Gold (MDKA), Begini Nasib Sahamnya? Sebagai perusahaan investasi, fokus utama SRTG adalah menciptakan pertumbuhan nilai yang berkelanjutan melalui investasi pada peluang baru, serta peningkatan efisiensi operasional dan penguatan strategi bisnis di berbagai aspek dari perusahaan portofolio. “Dengan pendekatan ini, kami memastikan portofolio tetap resilien dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang, bahkan di tengah dinamika pasar,” ungkapnya. Lebih lanjut, Mellisa mengungkapkan, Saratoga memiliki struktur keuangan yang kuat dan fleksibel. Hal ini memungkinkan perseroan untuk mengeksplorasi berbagai opsi sumber pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan investasi. “Kami tetap fokus mencari peluang pada sektor-sektor dengan prospek pertumbuhan jangka panjang. Termasuk, energi terbarukan, layanan kesehatan, infrastruktur digital, dan konsumer,” ungkapnya. Sepanjang tahun 2024, Saratoga membukukan laba bersih sebesar Rp 3,29 triliun pada tahun 2024. Laba SRTG tersebut berbalik dari rugi Rp 10,14 triliun pada tahun 2023. SRTG juga membukukan pertumbuhan Nilai Aset Bersih (Net Asset Value/NAV) sebesar 10,5% secara tahunan (yoy) ke Rp 53,9 triliun di tahun 2024, dari sebelumnya Rp 48,9 triliun pada tahun 2023.
SRTG Chart by TradingView