Begini Strategi Satyamitra Kemas Lestari (SMKL) Capai Target Bisnis Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen kemasan, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) masih berupaya mengejar pertumbuhan kinerja bisnis di sisa tahun ini.

Maklumlah, laju bisnis SMKL selama kuartal I-2023 masih tersendat jika dibandingkan posisi yang sama pada tahun 2022. 

Direktur Satyamitra Kemas Lestari Herryanto Setiono Hidayat menyatakan bahwa pihaknya mengincar pertumbuhan penjualan kurang lebih sebesar 10% di sepanjang tahun ini. Harapannya, akan ada peningkatan laba bersih sekitar 7% dibandingkan tahun sebelumnya. 


Baca Juga: SMKL Catat Peningkatan Penjualan Kotak Pracetak 33,6% pada Kuartal I 2023

“Jadi di kuartal I-2023 penjualan sekitar Rp 500 miliar. Kami harapkan di kuartal III dan IV bisa melebihi Rp 1 triliun lebih, sehingga angka Rp 2,2 triliun yang kami capai di tahun 2022 dapat kami raih kembali di tahun ini,” ungkap Herryanto, dalam Paparan Publik Virtual, Rabu (31/5). 

Herryanto menuturkan, pihaknya sudah menjalankan beberapa strategi untuk memaksimalkan pertumbuhan bisnis selama tahun 2023. Salah satunya dengan menambah portofolio pelanggan baru, baik dari sektor usaha yang sudah ada maupun pelanggan dari sektor usaha baru. 

Sebagai gambaran, selama ini SMKL sudah memasok kemasannya ke berbagai sektor usaha, dengan sektor utamanya yakni makanan dan minuman, garmen, alas kaki, hingga elektronik. 

Pada tahun ini SMKL berhasil menembus sektor usaha baru yakni, industri tobacco. Menurutnya, dengan adanya portofolio pelanggan anyar ini dapat mendukung pertumbuhan penjualan perseroan di kuartal-kuartal berikutnya. 

“Kami sudah menjalin hubungan dengan beberapa brand besar dan hasilnya sudah mulai kelihatan di kuartal kedua ini, dan kami harapkan mulai meningkat di kuartal III dan IV, baik di sektor makanan& minuman, alas kaki, dan tobacco yang akan kami garap tahun ini,” jelasnya. 

 
SMKL Chart by TradingView

Untuk diketahui, penjualan Satyamitra Kemas Lestari di kuartal I-2023 menurun 13%, dari sebelumnya Rp 574 miliar menjadi Rp 499 miliar. Mayoritas penjualan selama kuartal pertama ini masih ditopang oleh penjualan carton box (52%), offset (26%), pre-print (20%), dan rigid box (2%). 

Dari sisi bottom line, laba bersih SMKL juga terpantau menyusut signifikan. Angkanya lebih rendah 52% menjadi hanya Rp 16 miliar per akhir Maret tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .