KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk menyiapkan tiga strategi untuk memacu kinerja 2020, yakni kebijakan kualitas produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, kontinuitas suplai seperti kesiapan armada angkutan hingga
buffer stock di wilayah-wilayah penjualan strategis, dan penjualan produk turunan, seperti
white clay, semen mortar, dan beton porous. Seiring dengan itu, perseroan mencetak kenaikan pendapatan sebesar 20% kuartal I tahun ini menjadi Rp 394 miliar. Keberlanjutan efisiensi biaya juga mampu menurunkan beban pokok penjualan 21%, sedangkan laba bersih mencapai Rp 17,9 miliar. Sebagai BUMN di wilayah Sumatera, perseroan mampu menjaga pertumbuhan penjualan untuk memenuhi permintaan di wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung. Kuartal I-2021, penjualan semen di Sumatera naik 22% menjadi 452.931 ton.
Baca Juga: Anak usaha Telefast Indonesia (TFAS) memperluas jaringan pick up & drop point SiCepat Tahun lalu, Direktur Utama Semen Baturaja Jobi Triananda Hasjim menuturkan, perseroan mampu membukukan kinerja positif dengan memaksimalkan pendapatan sebesar Rp 1,72 triliun serta meningkatkan EBITDA sebesar 2% menjadi Rp 416,4 miliar. “Kinerja positif ini merupakan hasil dari berbagai inisiatif strategis yang telah dilakukan oleh manajemen untuk mendorong upaya peningkatan pendapatan. Dengan efisiensi biaya produksi dan biaya usaha, perbaikan sistem distribusi dan penataan distributor mampu menekan harga pokok secara signifikan," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (27/5). Perseroan, kata dia, mendorong upaya peningkatan pendapatan dengan mencatatkan volume penjualan semen sebanyak 1,93 juta ton dan penjualan nonsemen lainnya, seperti
white clay, semen mortar, beton porous, dan lainnya pada 2020. Penyumbang penjualan terbesar, dia menuturkan, masih diperoleh dari penjualan semen bungkus yang tersebar pada para distributor wilayah-wilayah pemasaran Semen Baturaja. Perseroan, kata dia, optimistis target penjualan 2021 tercapai, karena dalam APBN 2021, anggaran infrastruktur naik 47,3% menjadi Rp 414 triliun dan pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan sebesar 4-5%. “Pemerintah telah memulai proyek-proyek strategis dan Semen Baturaja telah ikut serta dalam proyek strategis pemerintahan yang memberikan peluang bagi perseroan untuk meningkatkan volume penjualan dan mengatasi
oversupply semen," tambah Jobi.
Baca Juga: Pandemi dan naiknya tarif cukai menekan kinerja HM Sampoerna (HMSP) pada tahun lalu Di sisi lain, RUPST Semen Baturaja tahun buku 2020 memberikan persetujuan untuk delapan mata acara, antara lain persetujuan laporan tahunan dan laporan keuangan audit SMBR tahun buku 2020, termasuk pengesahan laporan keuangan program kemitraan dan bina lingkungan tahun buku 2020 hingga perubahan anggaran dasar perseroan. Dalam RUPST juga telah disetujui perubahan susunan pengurus perseroan. Perubahan ini merupakan usulan dari pemegang saham seri A dwiwarna dengan kesepakatan sesuai kebutuhan perseroan ke depan. Susunan pengurus perseroan yang baru berdasarkan keputusan RUPST tahun buku 2020 adalah Komisaris Utama Franky Sibarani, Komisaris Oke Nurwan, Komisaris Independen Darusman Mawardi, Komisaris Independen Endang Tirtana, Komisaris Independen Chowadja Sanova, Direktur Utama Jobi Triananda Hasjim, Direktur Produksi & Pengembangan Daconi, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko M. Jamil, Direktur Umum & SDM Amrullah, Direktur Pemasaran Mukhamad Saifudin. RUPST ini juga menyetujui beberapa usulan lainnya pada agenda rapat meliputi penetapan tantiem untuk direksi dan dewan komisaris perseroan tahun buku 2020 dan penghasilan direksi dan dewan Komisaris untuk tahun buku 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi