KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Perwakilan Sumatera Bagian Selatan (SKK Migas Sumbagsel) gencar melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi untuk meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas bumi (migas) nasional. SKK Migas Sumbagsel menetapkan kerja ambisius agar target produksi migas nasional 1 juta barel per hari dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030 dapat tercapai. Andi Arie Pangeran, Kepala Departemen Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel dalam paparannya menjelaskan cakupan wilayah kerja SKK Migas Perwakilan Sumbagsel meliputi Provinsi Jambi, Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu.
SKK Migas Sumbagsel membina, mengoordinasi dan mengawasi KKKS produksi seperti, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Zona 1, PHR Rezional 1 Zona 4, Medco E&P Indonesia, PetroChina International Jabung Ltd., PHE OSES, Sele Raya Merangin Dua, Tropik Energi Pandan, Tately N.V., Odira Energi Karang Agung, Tiarabumi Petroleum, Sele Raya Belida, Sele Raya Merangin Dua serta SSY Petroleum Ltd. Sementara KKKS yang masih berstatus eksplorasi diantaranya Repsol Exploration South Sakakemang, Bukit Energy Resources Sakakemang Deep PTE.Ltd., Repsol Exploration South East Jambi B.V., Harpindo Mitra Kharisma serta lima KKKS yang mengoperasikan blok-blok Coal Bed Methane (Gas Metana Batubara).
Baca Juga: Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi Jadi Tulang Punggung Hulu Migas Sumbagsel Kontribusi produksi minyak dari KKKS Perwakilan Sumbagsel sebesar 10% hingga 11% dari produksi minyak nasional. Sedangkan produksi gas berkontribusi 30% terhadap produksi gas nasional setiap tahunnya. Saat ini mayoritas produksi migas tersebut berasal dari Provinsi Jambi dan Sumatera selatan. Sebagaimana diketahui, target produksi migas nasional dalam APBN tahun 2023 masing-masing sebesar 660.000 barel per hari (Barrel Oil Per Day/BOPD) dan 1.100 juta barrel setara minyak per hari (Million Barrels of Equivalent per day/MBOEPD). “Tugas utama SKK Migas Sumbagsel adalah meningkatkan cadangan hidrokarbon serta mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi,” ujarnya saat diskusi dengan media di Jakarta, Minggu (16/4). Di sepanjang tahun ini, program kerja utama SKK Migas Sumbagsel adalah melakukan 7 kegiatan seismik, 12 pemboran sumur eksplorasi, 89 sumur pengembangan, kerja ulang sebanyak 113 sumur, dan perawatan sumur sebanyak 2.257 sumur. Selain itu, upaya pengembangan lapangan yang diharapkan akan onstream tahun 2023 ini adalah Proyek LTRO-1B oleh KKKS Medco Grissik Ltd. dengan target penambahan produksi gas sebesar 45 MMSCFD.
Baca Juga: Kinerja Produksi Pertamina Hulu Indonesia Naik pada Kuartal I 2023 Hingga kuartal I 2023, terang Arie, realisasi kinerja SKK Migas Sumbagsel yaitu telah berhasil melakukan pemboran satu sumur eksplorasi, pemboran 15 sumur eksploitasi serta 1 kegiatan seismik. Puncak kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di Sumbagsel diperkirakan akan tercapai pada kuartal II dan kuartal III mendatang dengan selesainya berbagai tender pengadaan barang dan jasa yang saat ini tengah berlangsung.
Selain itu, diharapkan kendala-kendala di lapangan seperti pembebasan lahan serta perizinan juga diharapkan segera selesai. Arie juga mengungkapkan, sembari melaksanakan kegiatan utamanya yaitu mencari (eksplorasi) dan memproduksi (eksploitasi) minyak dan gas bumi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel bersama para KKKS tetap menjaga kelestarian lingkungan baik di lingkungan kerja maupun di luar area kerja. Selain itu pihaknya juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi melalui berbagai program sistematis dan terintegrasi semisal, menanam pohon sebagai upaya low carbon initiative, Corporate Social Responsibility (CSR), Community Development[1] , serta meningkatkan kapasitas nasional melalui pembinaan dan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari