Begini strategi SKK Migas untuk capai target lifting migas tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII DPR RI menyepakati asumsi dasar makro sektor energi dalam RAPBN tahun 2021. Salah satu yang disepakati adalah target lifting minyak dan gas bumi (migas).

Dalam rapat kerja antara Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Komisi VII DPR RI disepakati bahwa asumsi harga minyak mentah Indonesia alias Indonesian Crude Price (ICP) sebesar US$ 42-US$ 45 per barel. Sedangkan target lifting migas tahun depan ditetapkan 1,68 juta - 1,72 juta barel oil equivalen per day (boepd).

Rinciannya, lifting minyak bumi sebesar 690.000 - 710.000 barel oil per day (bopd) dan lifitng gas bumi sebesar 990.000 - 1,01 juta boepd.


Baca Juga: Kementerian ESDM dan Komisi VII sepakati asumsi makro sektor energi untuk RAPBN 2021

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pun menyiapkan strategi agar bisa mencapai target tersebut. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengakui bahwa target tersebut tidak mudah dan banyak tantangan yang harus dijawab, khususnya terkait dengan penurunan produksi (decline) yang mesti diatasi.

"Angka itu (target lifting migas di RAPBN 2021) kalau kami lihat ada tantangannya. Karena dari angka itu, tahun depan kami targetnya tidak lagi ada decline dibanding dengan outlook 2020," kata Dwi saat ditemui selepas Rapat Kerja bersama Komisi VII DPR RI, Senin (29/6).

Selain untuk mencegah terjadinya decline, Dwi menjelaskan bahwa pihaknya tetap berupaya untuk bisa meningkatkan produksi. Jika tidak banyak cadangan baru yang ditemukan, maka SKK Migas bakal mendorong pengeboran dan investasi di hulu migas agar bisa lebih agresif.

"Oleh karena itu kami akan bicara dengan KKKS, kami mengharapkan pengeboran dan investasi," sebut Dwi.

Sementara itu, Dwi mengatakan pihaknya belum mengandalkan skema teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut lapangan migas. Pada 2021 nanti, Dwi bilang bahwa pihaknya akan lebih mengandalkan blok-blok migas yang potensial untuk bisa langsung berproduksi.

Baca Juga: SKK Migas jamin pelaksanaan EOR tetap berjalan

"(EOR) Barangkali masih belum jadi harapan tahun depan. Yang kami jadikan harapan adalah blok yang memiliki potensi langsung bisa produksi, apabila kami meningkatkan jumlah sumur," pungkas Dwi.

Asal tahu saja, target lifting migas dalam APBN tahun ini ditetapkan sebesar 1,94 juta boepd. Dengan rincian target lifting minyak bumi sebesar 755.000 bopd dan 1,19 juta boepd gas bumi.

Hingga Mei, realisasi lifting migas sebesar 1,17 juta boepd, dengan lifting minyak bumi 702.000 bopd dan lifting gas 1,01 juta boepd.

Sampai akhir tahun 2020, outlook lifting migas ditaksir sebesar 1,69 juta boepd. Dengan outlook lifting minyak bumi sebesar 705.000 bopd dan lifting gas bumi 992.000 boepd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari