KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sompo Insurance Indonesia (Sompo lnsurance) tengah membidik premi dari segmen milenial.
Chief Executive Officer (CEO) Sompo Indonesia Eric Nemitz menyebut sepanjang 2019 ini, Sompo Indonesia akan fokus pada pasar milenial. “Ini bukan berarti segmen lain dilupakan. Fokus ke area milenial ini karena mereka merupakan kelompok demografi yang besar yang 10 -20 tahun lagi akan menjadi pasar yang besar. Selain itu, kebanyakan produk asuransi di berbagai perusahaan belum memenuhi kebutuhan milenial,” ujar Eric kepada Kontan.co.id pada Rabu (27/06). Eric bilang setengah dari populasi lndonesia berusia di bawah 30 tahun, dengan populasi generasi milenial sekitar 79,5 juta. Ia menilai kaum milenial akan menjadi peringkat ketiga kelas menengah terbesar di pasar negara berkembang pada tahun 2050.
Eric menyebut penting bagi perusahaan asuransi menciptakan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan setiap milenial. Dia menilai hal ini hanya dapat dilakukan lewat teknologi kecerdasan buatan beserta
machine learning. “Untuk milenial kebanyakan masih
single dan pendapatan mereka masih belum besar, kebutuhannya sedikit. Jadi produknya harus sederhana, tidak terlalu mengikat, dan terpenting adalah produk asuransi mengikuti kebutuhan gaya hidup milenial,” jelas Eric.
Head of Product Management Department Sompo Insurance Susanto Halim menyatakan hingga saat ini portofolio dari kaum milenial masih sedikit. Lantaran Susanto menyatakan bahwa hal Per akhir 2018, premi bruto Sompo Insurance adalah sebesar Rp 2 triliun atau naik 22,4% dibanding tahun 2017 yang sebesar Rp 1,63 triliun. Hingga penghujung tahun 2019 ini, Susanto bilang Sompo Insurance menargetkan pertumbuhan premi hingga 25% dibandingkan tahun lalu. Salah satu upaya Sompo Insurance mengejar pasar milenial adalah bekerja sama dengan Axinan meluncurkan platform digital Igloo sebagai solusi asuransi digital
on-demand untuk generasi milenial di Indonesia. Lewat Igloo proses pembelian premi hingga proses klaim dapat dilakukan secara digital. Pada tahap pertama produk pertama, produk yang ditawarkan adalah perlindungan layar kaca pada ponsel pintar atau
phone screen protection. Jenis asuransi ini termasuk ke dalam asuransi harta benda bergerak. Sompo Insurance sudah memiliki izin untuk memasarkan produk asuransi harta benda bergerak. Susanto bilang produk asuransi perjalanan juga bisa dipakai dalam menggarap pasar milenial. Nantinya produk yang akan dijajal kepada kaum milenial ini bisa juga masuk platform Igloo. Selain itu, produk yang diberikan benar-benar
on demand atau sesuai kebutuhan.
Produk ini menawarkan premi menyesuaikan dengan
smartphone yang dimiliki oleh pemegang polis. Igloo akan mendeteksi jenis dan tipe
smartphone yang tengah digunakan oleh calon pemegang polis. Tarif premi pun beragam, misalnya produk dari Xiaomi seharga Rp 60.000 per tahun sedangkan Samsung Galaxy Note 8 seharga Rp 160.000 per tahun. “Target kita selama satu tahun ke depan bisa mencapai 10.000 pemegang polis. Kita coba dulu bagaimana respon masyarakat Begitupun produk lainnya, dalam waktu dekat akan ada 360
phone protection yang akan melindungi
handphone dari rusak terjatuh misalnya,” tutur
General Manager Head of Product Management Department Sompo Insurance Susanto Halim. Tahap awal layanan Igloo baru bisa diberikan di Jabodetabek, lantaran Sompo Insurance baru bekerja sama dengan empat
service center di Kawasan ini untuk urusan klaim polis. Susanto bilang akan menyasar daerah lain dengan melakukan kerja sama dengan
service center di lokasi tersebut. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi