JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart Indonesia) berusaha memacu kinerja pada tahun ini. Hal ini karena pada tiga bulan pertama 2017, kinerja Stanchart masih belum terlalu bagus. Sampai Maret 2017, Stanchart Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 108 miliar atau turun 26,47% secara tahunan atau year on year (yoy). Penurunan laba ini disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang turun 18,81% yoy menjadi Rp 505 miliar. Dari sisi intermediasi, dalam tiga bulan pertama Stanchart mencatat realisasi kredit sebesar Rp 24,03 triliun atau turun 6,52% yoy. Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer Stanchart Indonesia mengatakan, untuk menggenjot kinerja bank perusahaannya akan mengoptimalkan pendapatan dari fee based income. “Ditargetkan fee based income pada akhir tahun bisa tumbuh single digit,” ujar Rino dalam acara penandatanganan kerjasama dengan MPM Finance, Selasa (2/5).
Begini strategi Stanchart pacu fee based income
JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia (Stanchart Indonesia) berusaha memacu kinerja pada tahun ini. Hal ini karena pada tiga bulan pertama 2017, kinerja Stanchart masih belum terlalu bagus. Sampai Maret 2017, Stanchart Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 108 miliar atau turun 26,47% secara tahunan atau year on year (yoy). Penurunan laba ini disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang turun 18,81% yoy menjadi Rp 505 miliar. Dari sisi intermediasi, dalam tiga bulan pertama Stanchart mencatat realisasi kredit sebesar Rp 24,03 triliun atau turun 6,52% yoy. Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer Stanchart Indonesia mengatakan, untuk menggenjot kinerja bank perusahaannya akan mengoptimalkan pendapatan dari fee based income. “Ditargetkan fee based income pada akhir tahun bisa tumbuh single digit,” ujar Rino dalam acara penandatanganan kerjasama dengan MPM Finance, Selasa (2/5).