Begini Strategi Wijaya Karya (WIKA) Lakukan Penyehatan Keuangan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membeberkan strategi dalam mengatasi persoalan utang. Tercatat, WIKA memiliki utang sebesar Rp 51 triliun per Juni 2024.

Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya mengatakan sejalan dengan langkah pemilihan kontrak yang telah dilakukan secara selektif, keunggulan eksekusi proyek dan berfokus pada kas, WIKA berkomitmen untuk terus menjalankan program 8 stream penyehatan yang telah dicanangkan.

"San mendapat persetujuan pemegang saham serta secara konsisten melakukan monitoring dan evaluasi atas capaian pada setiap stream. Sehingga kami dapat bertumbuh dan memberikan manfaat bagi seluruh stakeholder dan masyarakat Indonesia," kata Mahendra kepada KONTAN, Rabu (9/10).


Adapun, komitmen WIKA dalam memenuhi kewajibannya kepada para stakeholders menjadi buah dari transformasi WIKA melalui tiga pilar utama. Pertama, fokus terhadap kas.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Garap 39 Proyek Strategis Nasional senilai Rp 36,25 triliun

Kedua, keunggulan eksekusi proyek. Ketiga, penyeimbang portofolio bisnis untuk mempercepat pemulihan dan memperkuat fundamental WIKA dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.

Keberlangsungan usaha WIKA juga berjalan beriringan dengan pemberdayaan mitra kerja di sekitar wilayah operasi. Makanya, berkaca pada laporan arus kas operasi pada kuartal II-2024, WIKA telah membayar kepada pemasok senilai Rp 9,43 triliun.

Catatan Kontan, WIKA masih berupaya melakukan penyehatan keuangan dan pemenuhan kewajiban kepada para pemegang surat utang perseroan. WIKA masih melakukan pembayaran bunga secara tepat waktu kepada para pemegang obligasi dan sukuk.

“Terakhir, WIKA telah melakukan pembayaran atas bunga Obligasi dan Sukuk PUB I Tahap I Tahun 2021 sebesar Rp 42,8 miliar pada Selasa (18/6),” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (22/8).

WIKA juga tengah bersiap untuk melakukan pembayaran Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 571 miliar dan pembayaran Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2021 Seri A sebesar Rp 325 miliar.

 
WIKA Chart by TradingView

Selanjutnya: Bergantung pada Pernyataan FOMC, Rupiah Diperkirakan Balik Melemah, Kamis (10/10)

Menarik Dibaca: Mau Investasi di Reksadana, BNI AM Gandeng BTPN untuk Pemasaran Reksadana Indeks

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari