Begini tanggapan analis atas hasil debat pilpres semalam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari Sabtu (13/4), Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat sesi kelima bagi pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden Republik Indonesia (RI). Debat kali ini membahas soal investasi dan ekonomi.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan dalam debat semalam, meskipun paslon nomor 2 menawarkan program ekonomi pro rakyat, namun untuk paslon nomor 1 sudah sangat teruji dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. "Buktinya di tengah-tengah terjadinya global uncertainty selama periode kepemimpinan Jokowi-JK, pertumbuhan ekonomi bangsa tetap stabil di kisaran 5%, padahal pertumbuhan ekonomi global diperkirakan di kisaran 3,3% menurut IMF," ungkap dia pada Minggu (14/4).

Dengan demikian, lanjut Nafan, tingkat kesejahteraan sosial bisa terpenuhi seiring dengan meningkatnya stabilitas pertumbuhan ekonomi bangsa. "Track record Jokowi sudah jelas itulah yang membuat kepastian bagi para pelaku pasar lebih kuat," tambah dia.


Maka ia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali naik selama pekan pemilu nanti. "Sebab menurut saya, hasil debat kemarin berlangsung dengan sangat kondusif sehingga meningkatkan kepercayaan bagi para pelaku pasar untuk berinvestasi di tanah air," tandas dia.

Nafan bilang selama pekan depan, IHSG akan dipengaruhi oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun dari luar.

Sentimen domestik yang akan mempengaruhi indeks antara lain, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan, stabilitas politik dan keamanan yang efektif dalam menciptakan kondisi yang kondusif dalam berinvestasi, terutama dalam periode Pemilu. "Rilis data neraca perdagangan per Maret yang diproyeksikan defisit sebesar US$ 180 juta dari surplus U$ 330 juta," tambah dia.

Sementara itu, sentimen dari luar negeri datang dari kesepakatan Brexit, kesepakatan dagang antara AS dan China, perang dagang antara AS dan Eropa, pertemuan IMF di Washington terkait dengan isu-isu kontemporer global.

Selain itu, ada juga data inflasi Tiongkok yang diprediksikan turun dari 6,4% menjadi 6,3% dan pertemuan OPEC di Wina dalam rangka stabilisasi harga minyak dunia. "Selain itu akan ada rilis Data-data penjualan ritel AS yang diproyeksikan membaik dan libur internasional untuk memperingati Wafat Isa Al-Masih," papar Nafan.

Sementara dari sisi teknikal, ia bilang pada weekly chart, pola long black marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG untuk pekan depan. Maka ia memprediksikan indeks akan alami koreksi wajar dengan support di level 6.340 dan resistance di level 6.440.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto ikut mengatakan bahwa para pelaku pasar masih akan bersikap biasa atas program yang dipaparkan oleh para paslon hingga ada realisasinya. “Biasa saja, sampai ada pembuktiannya. Sekarang kan masih sifatnya janji kan,” ungkap dia.

Soal pasar lebih memilih paslon yang mana, ia bilang, dengan melihat arus dana asing masuk banyak ke saham BUMN, maka dapat dikatakan mereka mendukung paslon 01 yang memang mendukung pembangunan dan investasi.

Ia melanjutkan bahwa efek hasil debat semalam diperkirakan tidak langsung membuat pasar lebih bergairah. Justru pasar masih akan flat sampai real count nanti. Sehari setelah pemilu baru ada pergerakan yang signifikan, naik atau turun. 

“Tapi saya bisa bilang tidak bergairah karena sejak debat pertama tidak terlihat menjadi sentimen bagi pasar karena kecenderungannya terus menurun,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi