Begini Tanggapan Toyota Astra Motor (TAM) Soal Rencana Kenaikan Harga LCGC



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agen pemegang merek (APM), PT Toyota Astra Motor (TAM) merespon terkait rencana pemerintah yang akan menyesuaikan harga mobil low cost green car (LCGC).

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan pemerintah akan menyesuaikan harga LCGC. Penyesuaian ini berupa kenaikan harga dengan estimasi 5%.

Agus belum mengurai kapan penyesuaian harga diresmikan melalui aturan yang kemudian dapat diterapkan untuk acuan banderol LCGC. Ia hanya memastikan hal tersebut akan berlaku dalam waktu dekat.


Baca Juga: Harga Mobil LCGC Bakal Naik 5%, Kemenperin Pastikan Minat Konsumen Tak Terpengaruh

Rencana penyesuaian harga LCGC yang meliputi Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya, dan Honda Brio Satya itu merupakan masukan dari para produsen. Hal ini juga berkaca pada kenaikan harga material untuk urusan pembuatan mobil termasuk LCGC.

LCGC merupakan program pemerintah yang bergulir pada 2013. Program ini bisa diikuti produsen, tapi harus mematuhi berbagai syarat, termasuk soal spesifikasi, produksi dan kepatuhan penetapan harga yang disesuaikan dalam periode tertentu.

Vice President PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengungkapkan potensi penyesuaian khususnya untuk harga, secara tidak langsung pasti ada. Dari sini, pihaknya juga memproyeksi akan ada imbas bagi penjualan.

"Tapi kita harus lihat seberapa besar dampaknya seperti apa, dari sana bisa ditentukan bagaimana rencana penyesuaiannya. Seperti misalnya faktor biaya mana yang akan disesuaikan, lalu seberapa besar dampaknya di harga retail, serta bagaimana perubahan tersebut terhadap volatility daya beli dan lain-lain," urainya saat dihubungi Kontan, Rabu (22/2).

Ia menegaskan, pihaknya masih akan menunggu perkembangannya terlebih dulu. Henry yakin, pihak regulator pasti sudah memperhitungkan dengan seksama dalam menjalankan rencana ini.

Ia melanjutkan, detail antisipasi yang akan dilakukan ke depannya juga relatif berpengaruh dari kepastian penerapan kebijakan tersebut nantinya.

Henry memberikan gambaran, pihaknya juga akan lebih pasti dalam memastikan value dari model mobil sesuai segmennya. Dengan demikian, sehingga penyesuaian spesifikasi, program yang harus disiapkan yang membantu konsumen beradaptasi dan lainnya dapat mengikuti seiring perkembangan informasi.

Baca Juga: Menperin: Pemerintah akan Melakukan Penyesuaian Pajak LCGC

"Tahun 2022 lalu dengan dua model, kami membukukan penjualan di segmen LCGC sebesar 64.000 unit. Nilai ini naik sekitar 24% dari tahun sebelumnya di level 52.000 unit," ujar dia.

Henry menilai pasar LCGC juga masih sangat besar potensinya untuk bertumbuh tahun ini. Hal ini sejalan dengan masa perbaikan atau recovery ekonomi yang positif. Ia melihat ada potensi untuk pasar dan industri otomotif untuk ikut bertumbuh.

"Melihat rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih cukup rendah jadi potensi perkembangan pasar otomotif baik, khususnya dari segmen A dan B ya, termasuk LCGC," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .