KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sejumlah emiten jasa tambang fokus menjaga kinerja memasuki paruh kedua tahun ini. Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk (
UNTR) Sara K. Loebis mengungkapkan, UNTR melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara membidik produksi batubara sebesar 135 juta ton dan volume overburden (OB) removal sebesar 1,1 miliar bank cubic meter (bcm). "Kinerja per Mei untuk batubara sebesar 57 juta ton dan pemindahan lapisan penutup 490 juta bcm. Tidak ada (target) kontrak baru. Tahun ini akan berfokus pada
operational excellence untuk mencapai produktivitas optimum," ujar Sara kepada Kontan, Jumat (5/7).
Tercatat, pada kuartal I 2024 PAMA membukukan peningkatan volume produksi batubara sebesar 21% dari 27 juta ton menjadi 32 juta ton, dan volume pekerjaan pemindahan tanah sebesar 17% dari 245 juta bcm menjadi 286 juta bcm, dengan rata-rata stripping ratio sebesar 8,9x, turun dari 9,2x. Sementara itu, Corporate Secretary PT Samindo Resources Tbk (
MYOH) Ahmad Zaki Natsir mengatakan, pihaknya menetapkan target OB removal sebesar 30,7 juta bcm, produksi batubara sebesar 5,4 juta ton dan pengangkutan batubara sebesar 23,5 juta ton.
Baca Juga: Penjualan Alat Berat United Tractors (UNTR) Mencapai 1.757 Unit Hingga Mei 2024 MYOH mencatatkan pendapatan sebesar US$ 39,64 juta sepanjang kuartal I-2024, naik 33,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 29,7 juta. Dari sisi operasional, MYOH membukukan peningkatan overbuden removal menjadi 7,8 juta BCM dari kuartal I-2023 yang tercatat sebanyak 6,9 juta BCM. Adapun, aktivitas coal getting pada kuartal I-2024 mencapai 1,4 juta ton, naik tipis dibandingkan periode kuartal I-2023. "Faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan yaitu kenaikan volume produksi terutama OB dan dipengaruhi turunnya jarak pembuangan serta ketersediaan alat berat," ujar Zaki kepada Kontan, Jumat (5/7). Untuk tahun ini, MYOH membidik pendapatan sebesar US$ 178,71 juta dan laba bersih mencapai US$ 18,44 juta. Di sisi lain, Head Investor & Public Relations RMKE Julius Caesar Samosir mengatakan, untuk tahun ini RMKE membidik volume bongkaran sebesar 10,2 juta metrik ton dan muatan tongkang sebesar 9,2 juta metrik ton. "Per Juni 2024 kita sedang finalisasi, mungkin di kisaran 40%-42%. Pencapaian itu karena ada kendala cuaca di kuartal I 2024. Namun kondisi telah membaik pada kuartal II 2024," jelas Julius kepada Kontan, Jumat (5/7).
Julius menambahkan, optimisme raihan kinerja positif didorong oleh realisasi periode Mei hingga Juni 2024 yang disebut terus membaik. RMKE memprediksi kinerja operasi pada Juni 2024 akan mencapai raihan volume tertinggi yang pernah dicatatkan. Meski demikian, Julius masih belum bisa merinci lebih jauh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari