KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) optimistis penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tahun 2023 tetap akan tumbuh meskipun terjadi ketidakpastian ekonomi dan kenaikan suku bunga acuan. Welly Yandoko, EVP Consumer Loan BCA, mengatakan optimisme itu didorong karena potensi bisnisnya besar di tengah jumlah
backlog kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia yang masih besar. Sementara pembiayaan KPR masih menjadi pilihan utama dalam membeli rumah saat ini. Selain itu, prospek pertumbuhan itu juga akan didorong oleh adanya dukungan kebijakan makro prudensial dari Bank Indonesia untuk sektor properti serta kondisi internal BCA yang bagus.
"Jadi KPR BCA masih optimis prospek KPR tahun 2023 masih akan bagus. Kami berharap, pencairan KPR baru tahun depan akan lebih baik, paling tidak sama dengan tahun 2022." kata Welly pada Kontan.co.id, Jumat (25/11). Ia bilang, dalam menentukan suku bunga KPR ke depan, BCA akan melihat kembali faktor eksternal dan internal. Bank ini berkomitmen menawarkan suku bunga yang dapat diterima oleh masyarakat luas agar bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh rumah.
Baca Juga: PHK Mulai Marak, BRI Cermati Kredit Sektor Tekstil Meskipun berharap tetap dapat tumbuh positif seperti tahun-tahun sebelumnya, Welly tidak merinci detail angka pertumbuhan KPR yang dibidik BCA tahun depan. Hingga kuartal III-2022, BCA telah membukukan portofolio KPR sebesar Rp 105 triliun. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, BCA telah berhasil membukukan booking baru KPR sebesar Rp 27,9 triliun. BCA merupakan pemimpin pangsa pasar KPR terbesar kedua. Portofolio KPR bank ini telah berkontribusi sekitar 15,35% terhadap total kredit perseroan per September 2022. Dari penyaluran KPR baru itu sebesar Rp 27,9 triliun itu, sebesar Rp 10,5 triliun pencairan KPR tersebut dilakukan sepanjang bulan Juli-September. Lalu sebesar Rp 10,2 triliun didapat pada kuartal II -2022 dan Rp 7,2 triliun pada kuartal I-2022. Booking baru KPR selama sembilan bulan pertama tahun ini meningkat pesat hingga 21,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya tercatat Rp 22,9 triliun.
Walaupun pencairan KPR baru melesat, namun di saat yang sama bank ini juga mencatatkan run-off atau pembayaran cicilan maupun pelunasan KPR juga cukup besar. Sepanjang Januari-September 2022, BCA mencatatkan run-off KPR sebesar Rp 20,3 triliun. Alhasil, portofolio KPR perseroan hanya tumbuh 10,4% secara tahunan menjadi Rp 105 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari