Begini Target Penyaluran Produktif Sejumlah Fintech Lending pada Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah fintech peer to peer (P2P) lending alias pinjaman online terus memacu penyaluran pinjaman atau pembiayaan ke sektor produktif. Terbukti di awal tahun ini penyaluran pinjaman ke sektor ini mengalami kenaikan.

Platform fintech P2P lending, Akseleran mencatat hingga Januari 2024 penyaluran pinjaman sudah lebih dari Rp 260 miliar. Memang perusahaan ini fokus memberi pinjaman ke sektor produktif di mana porsinya mencapai 95% dari total pinjaman.

“Akseleran 95%-an itu pinjaman produktif, karena kita fokus ke pinjaman produktif dengan produk pinjaman berbasis cashflow seperti invoice financing, po financing dan inventory financing,” ujar Founder dan Group CEO Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan kepada KONTAN, Senin (19/2).


Ivan menjelaskan, Akseleran menyasar semua sektor atau agnostik sepanjang calon peminjam (borrower) punya aliran dana (cash flow) yang memadai untuk membayar pinjaman.

Baca Juga: KoinWorks Sebut Keberadaan Pinjol Ilegal Berdampak Negatif Bagi Perusahaan

Dia menyebutkan, sejauh ini penyaluran pinjaman terbesar Akseleran di lini produktif mencakup sektor komoditas dan energi sebesar 19,2%, building material 14% dan engineering atau infrastruktur mencapai 10,7% dari total penyaluran pinjaman.

“Tahun ini kami proyeksikan penyaluran pinjaman sekitar Rp 3,7 triliun sampai Rp 3,8 triliun, naik sekitar 30% dibanding tahun lalu,” tandasnya.

PT Alami Fintek Sharia (Alami Sharia) menyatakan telah menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp 5,3 triliun sejak awal berdiri di tahun 2017 hingga saat ini. Head of Corporate Affairs Alami, Sakti Ryan mengatakan perusahaan telah menyalurkan pembiayaan kepada lebih dari 2.000 UMKM dan lebih dari 12.000 proyek pembiayaan.

“Penyaluran pembiayaan di 2023 sendiri tumbuh 43,33% year on year (YoY) dari tahun 2022,” kata Sakti.

Sakti mengungkapkan, terdapat lima sektor utama sasaran penyaluran pembiayaan produktif di 2023 di antaranya perusahaan perdagangan, distributor, teknik dan konstruksi, sumber daya manusia dan layanan ketenagakerjaan, dan layanan dukungan beragam.

“Tentu, pembiayaan kami terbuka pada sektor lainnya dan terus dalam tahapan eksplorasi,” ungkapnya.

Sakti menegaskan, Alami Sharia selalu berfokus pada pembiayaan produktif sejak awal berdiri dan dirancang untuk menjadi mitra UMKM dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan syariah.

Baca Juga: Samir Catat Penyaluran Pinjaman Capai Rp 765,50 Miliar hingga Januari 2024

Dengan begitu, kata dia, lini bisnis yang telah dikembangkan saat ini sejalan dengan tujuan regulator untuk membesarkan porsi pembiayaan produktif khususnya bagi UMKM dalam negeri.

“Tahun 2024 ini, kami menargetkan penyaluran pembiayaan produktif dapat tumbuh signifikan pada kira-kira 45% dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya.

Berdasarkan roadmap OJK tahun 2023-2028 tentang industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) menyebut, penyelenggara fintech P2P lending ditargetkan menyalurkan 70% pembiayaan ke sektor produktif dan 30% sisanya ke sektor konsumtif.

Editor: Tendi Mahadi