Begini upaya Darya Varia (DVLA) untuk mendorong kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) menyiapkan sejumlah strategi untuk beradaptasi di tengah pandemi. Pasalnya, kinerja dua segmen bisnisnya mengalami hambatan selama Covid-19 bergulir. 

Asal tahu saja, hingga akhir September 2020, satu-satunya segmen bisnis DVLA yang tumbuh adalah consumer health products (obat bebas) sebesar 13% yoy menjadi Rp 588,50 miliar. Maka dari itu mereka mencatatkan penurunan penjualan 9% yoy menjadi Rp 1,28 triliun

Maria Christina, Direktur Keuangan Darya Varia Laboratoria menjelaskan penurunan penjualan di segmen obat resep dan ekspor bisa dikompensasi oleh segmen obat bebas karena meningkatnya penjualan produk multivitamin seperti Enervon-C dan Vicee selama masa pandemi corona. 


Baca Juga: Lewat aplikasi PlasticPlay, Inocycle (INOV) perkuat pasokan sampah botol plastik

"Dibandingkan Januari-Februari sebelum Covid-19 permintaan multivitamin sudah terpantau tumbuh jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Diharapkan segmen ini bisa terus memperkuat segmen bisnis consumer health kami," jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Jumat (13/11). 

Selain menjual multivitamin ke Indonesia, DVLA juga membidik negara lain yang dinilai tingkat konsumsi multivitaminnya tinggi, yaitu ke Singapura, Filipina, Myanmar, dan Timur Tengah.

Jose Sumpaico Romana, Presdir Darya-Varia Laboratoria menambahkan demi  mempertahankan kinerja keuangan DVLA akan terus meningkatkan keuntungan secara intensif pada portofolio produk-produk vitamin, termasuk meningkatkan kapasitas, meluncurkan produk-produk baru, memperkuat kemitraan dengan komunitas medis dan Rumah Sakit. "Serta terus berupaya membangun program digital yang memberikan nilai tambah bagi Perseroan,” jelasnya. 

Tak hanya itu, DVLA juga memperkenalkan obat remdesivir obat antivirus yang biasa digunakan oleh pasien Covid-19 dalam terapi pengobatan. Meski tidak dirinci seperti apa kapasitas produksinya dan target-targetnya, Jose mengatakan di tengah dinamika dan tantangan industri farmasi tahun ini, DVLA mempersiapkan strategi-strategi baru untuk memperkuat posisi brand produk. 

Baca Juga: Penjualan ekspor makin moncer, kinerja Integra Indocabinet (WOOD) naik di kuartal III

Mengenai kinerja di akhir tahun ini, Maria belum bisa memberikan gambaran yang terang karena menurutnya masih terjadi penurunan jumlah kunjungan pasien reguler sehingga mempengaruhi segmen obat resep serta ekspor dan jasa makloon. Di sisi lain, DVLA juga masih mengalami keterbatasan aktivitas dan adanya pengeluaran tidak terduga. 

Maria berharap semoga bisnis consumer health bisa terus mempertahankan kinerjanya sehingga bisa meredam dampak Covid-19 pada segmen bisnis DVLA lainnya. 

Selanjutnya: Duh, laba bersih Uni-Charm Indonesia (UCID) ambles 39% hingga kuartal III-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi