KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil menggelar penawaran saham perdana ke publik atau
initial public offering (IPO), PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (
HAIS) langsung tancap gas untuk ekspansi usahanya. Emiten ini membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 19% dengan proyeksi kenaikan laba di 30% dalam lima tahun ke depan. Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping Jayanti Sari mengatakan, pihaknya berencana untuk menambah armada baru guna mengoptimalkan kegiatan operasional. HAIS akan menambah sebanyak tiga set armada kapal tunda dan tongkang. Saat ini, Hasnur Internasional Shipping memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500 ton sampai 10.000 ton. Jayanti menambahkan, penambahan armada tersebut merupakan langkah perusahaan dalam meningkatkan kinerja operasional dengan memperbaiki komposisi penggunaan armada antara kapal sewa dan kapal milik sendiri.
Baca Juga: Menimbang-nimbang IPO calon penghuni bursa, mana yang menarik? Dalam jangka waktu empat tahun terakhir, HAIS telah mengangkut sebanyak 24,48 juta metric ton (MT) batubara. Sebesar 21,56 juta MT di antaranya merupakan permintaan dari Hasnur Grup atau setara 88% kontribusi. Sementara, sebesar 12% kargo lainnya berasal dari non-grup. Seperti diketahui, Hasnur Grup memiliki konsensi pertambangan seluas 3.990 hektare dengan cadangan 280 juta metrik ton batubara di Rantau, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Jayanti memproyeksi, permintaan akan jasa angkutan laut akan terus bertumbuh. “Kami yakin, dengan potensi yang ada, Hasnur Internasional Shipping dapat terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan pelayaran, baik domestik maupun internasional,” papar dia belum lama ini. HAIS juga akan menggaet klien-klien baru dari luar grup. Dengan demikian, Jayanti berharap nantinya kontribusi dari angkutan kargo non-grup bisa menyumbang sebesar 26%. Nah, untuk membeli armada baru tersebut Hasnur Internasional harus merogoh kocek sekitar Rp 150 miliar. Salah satu sumber dana untuk membeli tiga set armada baru ini akan diperoleh dari hasil hajatan IPO. Hasnur meraup dana segara Rp 157,57 miliar dari penjualan saham perdana. “Sebesar 46% hasil IPO digunakan untuk belanja modal pembelian tiga set armada kapal dan tongkang,” imbuh dia, Rabu (1/9).
Baca Juga: Hasnur Internasional Shipping menetapkan harga IPO Rp 300 per saham Jayanti menjelaskan perusahaan bakal menggunakan pendanaan dari pihak ketiga untuk memenuhi kekurangan dana guna membeli tiga set kapal ini. Tak berhenti di situ, HAIS memiliki rencana jangka panjang untuk terus menambah 7 set kapal tunda dan tongkang dalam 5 tahun ke depan. Manajemen HAIS menargetkan bisa memperoleh dana sekitar Rp 350 miliar dalam waktu empat tahun ke depan untuk pembelian armada baru tersebut. Dengan begitu, Jayanti berharap 61% hingga 70% total permintaan kargo bisa diangkut menggunakan armada Hasnur Internasional Shipping. Pada tahun lalu, HAIS mencatat angkutan permintaan kargo menggunakan armada sendiri masih di angka 43% dan sisanya menggunakan kapal sewa. Selanjutnya, perusahaan ini juga akan menggunakan 23% dana IPO untuk disalurkan ke entitas anak, yakni PT Hasnur Resources Terminal (HRT). Penyaluran tersebut dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan guna mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang jasa kepelabuhanan.
Sedangkan, sisanya yang sebesar 31% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung kegiatan operasional perusahaan. Selain memiliki anak usaha yang bergerak di jasa kepelabuhan, Hasnur Internasional Shipping juga memiliki anak usaha yang bergerak dalam kegiatan bongkar muat dan jasa kepelabuhan lainnya, yakni Hasnur Mitra Sarana.
“Rencana pengembangan usaha ke depannya, Hasnur Internasional Shipping akan fokus pada tiga hal yaitu efisiensi, terintegrasi dan keberlanjutan,” ungkap Jayanti. Mengintip prospektus, HAIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 310,35 miliar pada tahun 2020 atau turun 16,91% dari realisasi pada tahun 2019 sebanyak Rp 373,52 miliar. Laba bersih HAIS juga susut hingga 39,23% menjadi Rp 18,50 miliar. Baca Juga:
Listing perdana, Hasnur Internasional Shipping (HAIS) langsung kena ARA Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati