Begini Upaya Shell Capai Net Zero Emission pada Tahun 2050



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas (migas) global yang berkantor pusat di Britania Raya, Shell berambisi mencapai Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon di tahun 2050. Target NZE ini lebih progresif daripada yang ditargetkan oleh PT Pertamina (Persero) yang menargetkan dapat mencapai NZE di 2060.

Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia Ingrid Siburian mengatakan, Shell ingin mencapai Net Zero Emission pada 2050. Salah satu upaya jangka panjang yang dilakukan oleh Shell yakni dengan menggelar Shell Eco-marathon Asia-Pasifik dan Timur Tengah 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat 4-9 Juli 2023.


Ingrid menuturkan, anak-anak muda yang mengikuti Shell Ec0-marathon akan menjadi generasi penerus untuk mencapai NZE di Indonesia yang ditargetkan pada 2060 dan Shell sendiri menargetkan yang lebih ambisius di 2050.

Shell Eco-marathon adalah ajang untuk untuk mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan serta dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi seminimal mungkin.

Baca Juga: Kementerian ESDM Memastikan Divestasi Shell di Blok Masela Rampung Juli 2023

Selain Shell Eco-marahton, Shell memiliki beberapa strategi untuk mencapai NZE salah satunya dengan mengembangkan dan mendukung kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

"Shell ingin menjadi leader di EV charging service," ujar dia.

Saat ini, secara global Shell memiliki 150.000 charging point. Visinya adalah dalam dua tahun ke depan di 2025, Shell ingin memiliki 500.000 charging point dan 2,5 juta charging point di 2030 secara global.

Di Amerika Serikat dan Inggris Raya, Shell memiliki SPBU yang telah di convert 100% menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Di China, Shell juga memiliki charging point ratusan.

Di Indonesia, komitmen Shell dalam mengejar target NZE ada beberapa inisiatif yang dilakukan, salah satunya inisiatif untuk menghadirkan SPKLU. 

"Kami akan terus mengembangkan EV di Indonesia untuk capai emisi nol bersih," tambah dia.

Shell saat ini sudah memiliki 9, awalnya baru 3 di SPBU Shell. Sheel tambahkan lagi 6 charging point di mall seperti Pacific Place karena demand-nya semakin tinggi. Charging point di mall dinilai penting sebab pada saat makan dan belanja bisa sekaligus melakukan pengisian bahan bakar listrik.

Shell memanfaatkan pendapatan yang diperoleh untuk berinvestasi pada hal-hal yang bisa mendukung pencapaian target NZE perusahaan. Diketahui, Shell berinvestasi sekitar US$1 miliar setiap tahun pada energi rendah karbon seperti pengisian daya untuk kendaraan listrik, hidrogen, bahan bakar nabati, dan listrik yang dihasilkan dari tenaga surya dan angin.

Shell berencana meningkatkannya menjadi sekitar US$2 miliar, jika mendapatkan peluang komersial yang tepat.

Contoh inisiatif lainnya, Shell juga memasang panel surya di 7 (tujuh) lokasi SPBU Shell, yakni di Kertajaya, Surabaya; Alam Sutera, Gading Serpong, dan Graha Raya, Tangerang; Soleh Iskandar dan Tol Jagorawi, Bogor; serta Pluit Selatan, Jakarta.

Baca Juga: Pertamina NRE Catatkan Kapasitas PLTS Naik 267%

Panel surya yang terpasang mampu menghasilkan 212 MWh energi listrik per tahun dan membantu penurunan emisi karbon sebanyak 116 ton emisi CO2.

Dari sisi produk, Shell Indonesia juga menghadirkan produk bahan bakar premium terbaru pada tahun 2021 lalu, yakni Shell V-Power Nitro+ yang telah memenuhi standar Euro 4. Selain itu, untuk mesin diesel, Shell juga menghadirkan Shell V-Power Diesel yang memiliki kandungan sulfur 10 ppm, salah satu elemen standar emisi Euro 5, yang lebih ramah lingkungan.

Sederet inisiatif lainnya yang juga dilakukan bermacam mulai dari menekan emisi karbon pabrik, memperkenalkan program inisiatif pengelolaan sampah terpadu berbasis komunitas di desa-desa, menyediakan dropbox (tempat pembuangan) sampah botol plastik di SPBU, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi