Begini Upaya Waskita Karya (WSKT) Lakukan Restrukturisasi Utang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk (WSKT) masih akan berfokus pada implementasi penyehatan keuangan di tahun 2024. Salah satu poin utama dalam implementasi tersebut adalah mengupayakan restrukturisasi utang.

Direktur Keuangan WSKT Wiwi Suprihatno mengatakan, WSKT optimistis restrukturisasi dapat segera diperoleh persetujuan dari seluruh kreditur, sehingga dapat berdampak baik kepada keuangan WSKT.

“Selain itu, proses perbaikan tata kelola juga terus dilakukan untuk mendukung kinerja perseroan secara menyeluruh baik dari segi operasional dan keuangan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (16/2).


Pada tahun 2024, WSKT menargetkan divestasi atas beberapa ruas tol yang telah selesai masa konstruksinya dan memiliki lalu lintas kendaraan yang bagus. Di antaranya ruas Tol Transjawa Pemalang Batang dan Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi).

Menurut Wiwi, hal tersebut akan menjadi katalis dalam mendapatkan valuasi yang optimal bagi WSKT.

“Untuk ruas Tol Bocimi, telah dilakukan pelepasan 25% kepemilikan saham WSKT pada awal tahun 2024 ini, dengan proceed sebesar Rp 755 miliar. Valuasi tersebut 2,3 kali dari nilai buku,” jelasnya.

Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Pegang 12 Kontrak Proyek IKN, Nilainya Rp 7,5 Triliun

Asal tahu saja, divestasi tersebut dilakukan WSKT kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI). Tujuannya adalah untuk mempercepat penyelesaian pembangunan Jalan Tol Bocimi, terutama pada seksi Cibadak – Sukabumi Barat sepanjang 13,7 km, yang konstruksinya telah dimulai.

“Ruas tol yang ada dalam pipeline adalah divestasi Tol Pemalang-Batang dan divestasi Hamawas. Saat ini masih proses awal due deligence,” ungkapnya.

Wiwi menjelaskan, saat ini memang terdapat kas WSKT yang tertahan sebagai implikasi dari review Master Restructuring Agreement (MRA) yang masih berjalan. Sayangnya, jumlah pasti kas tertahan tersebut belum disampaikan.

“Setelah disetujuinya MRA, maka kas tertahan tersebut dapat digunakan sebagai modal kerja Perseroan ke depannya. MRA dengan 21 kreditur diproyeksikan selesai di kuartal I 2024,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat