BEI ajak start up untuk IPO



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga akhir tahun lalu, 37 emiten resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini, bursa menargetkan sekitar 35 emiten baru mencatatkan diri di BEI.

"Bulan ini mungkin akan ada dua emiten, yang sudah pasti satu pada tanggal 16 nanti," kata Tito, Rabu (10/1).

Seperti diketahui, salah satu emiten infrastruktur menara, LCK Global Kedaton bakal melantai di bursa pada 16 Januari. Tiga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) juga akan menyusul, yaitu PT Bina Olah Sarana Sukses, PT BTPN Syariah dan PT Sky Energy Indonesia.


Menurut Tito, beberapa start up juga sudah melakukan pembicaraan terkait IPO. Namun, ia belum bisa merinci perusahaan tersebut.  Yang jelas, Tito bilang, start up memiliki potensi yang cukup baik pada tahun ini.

Salah satu inkubator BEI di bidang financial technology (fintech) kemungkinan juga akan melaksanakan IPO pada tahun ini. Meski demikian, belum dijelaskan lebih detail terkait IPO perusahaan tersebut.

Sebelumnya, salah satu unicorn start up di Indonesia, Go-jek sudah mengungkapkan keinginannya untuk IPO. Meski demikian, Tito enggan berkomentar terkait IPO Go-jek. Ia hanya menegaskan ajakannya bagi start up untuk memperoleh pendanaan lewat skema IPO di BEI.

"Kalau butuh Rp 5 triliun, listing di Indonesia saja cukup kok," kata Tito. Ia juga mempersilakan emiten-emiten tersebut untuk dual listing demi memperoleh pendanaan yang lebih besar.

Yang jelas, Tito bilang, saat ini sudah ada ratusan perusahaan yang mengungkapkan keinginannya untuk melantai di bursa termasuk sembilan anak usaha BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini